Nama Rifat Sungkar tidak bisa dilepaskan dari dunia balap roda empat. Rifat adalah pereli yang sudah mengharumkan negara dengan segudang prestasi yang dimilikinya.
Di atas panggung Jakarta Marketing Week 2016 (JMW), Minggu, (15/5/2016) RIfat berbagi resep atas keberhasilannya di ajang otomotif hingga saat ini. Selama bertarung dengan pembalap kelas dunia selama ini, Rifat selalu merasa tidak pernah takut.
“Selama masih makan dari piring pakai sendok, garpu, tentunya kita semua memiliki peluang yang sama untuk menjadi pemenang,” ujar Rifat.
Rifat melihat bahwa saat ini banyak anak Indonesia yang ketika baru gagal sekali amat sulit untuk bangkit kembali. Untuk itu, Rifat menekankan pentingnya kemauan dan komitmen yang kuat. Baginya, tiap orang harus tahu tujuan hidupnya, tanpa perlu orang lain mengetahuinya.
“Ketika awal-awal balapan saya tidak dikenal oleh siapa pun. Itu merupakan keuntungan buat saya karena tidak memiliki beban apa pun,” ujarnya.
Rifat bercerita bahwa ketika memulai karir, Rifat harus jualan kaos hingga ban sebagai modalnya untuk bisa ikut balapan. Menurutnya seorang atlet sama dengan seorang pengusaha. “Kami ini jualan skill untuk bisa dapat prestasi. Nah, setelah ada prestasi, prestasi itu mau diapakan, disimpan atau dikembangkan lagi?” terangnya.
Setahun lalu Rifat mulai mengembangkan kemampuan bisnisnya dengan membangun Rifat Drive Labs, sebuah sekolah mengemudi yang mengutamakan keamanan dan keselamatan. Selama enam bulan terakhir, Rifat sudah mengajarkan proses mengemudi yang aman kepada 60 ribu orang.
Saat ini Rifat bersama Pertamina sedang mengadakan PertamaX Motorsport, sebuah ajang untuk mencari talenta-talen baru dalam dunia otomotif yang siap membela kejayaan bangsa Indonesia.
Editor: Eko Adiwaluyo