Saat menghadiri World Economic Forum on East Asia ke-24 yang diselenggarakan di Jakarta, salah satu topik yang dibahas Menteri BUMN Rini Soemarno adalah pemanfaatan teknologi untuk pembangunan. Ia mengatakan era globalisasi harus bisa dihadapi dengan baik melalui penguasaan teknologi dan peningkatakan kompetensi.
“Ini adalah hal penting dalam digital economy. Salah satu pembahasannya adalah bagaimana menjadi Indonesia sebagai gateway untuk telekomunikasi dunia. Kita menjadi bagian dari global link melalui fiber optic bawah laut yang diharapkan dapat terealisasi dalam waktu dekat,” terang Rini.
Ia menambahkan banyak investor yang tertarik untuk bergabung dengan proyek infrastruktur di Indonesia, termasuk pelabuhan dan bandara. Komunikasi yang cukup intens di luar forum WEF yang disebut Rini telah dilakukan adalah proyek untuk transportasi antarkota dan dalam kota.
Tak kurang dari 40 orang delegasi asal Tiongkok telah datang ke Indonesia untuk mempelajari proyek high speed train dan light train. Beberapa pihak yang menyambut mereka adalah KAI, Jasa Marga, dan Wijaya Karya karena kemungkinan jalan yang akan dibangun akan melalui jalan tol.
Selain Tiongkok, investor asal Jepang juga telah melakukan studi terkait proyek ini. Hanya saja, Rini mengatakan hasil studi tersebut agak berbeda dengan yang ditargetkan pemerintah. Mereka pun masih melihat kemungkinan pembangunan dalam beberapa tahun mendatang.
“Kami meminta mereka (investor Jepang) untuk melihat kembali kemungkinan dalam proyek ini sehingga kita punya perbandingan yang terbaik,” pungkas Rini.