Riset: Gaya Hidup Mediterania Bisa Bikin Panjang Umur

marketeers article
Ilustrasi menerapkan gaya hidup mediterania. (Sumber: 123rf)

Pola konsumsi dan gaya hidup mediterania populer dengan diet sehatnya. Lebih dari itu, riset terbaru menunjukkan bahwa menjalani gaya hidup mediterania juga menjadi kunci panjang umur.

Dikutip dari laman Independent, mereka yang menjalani gaya hidup mediterania serta rutin istirahat yang cukup dan aktif berolahraga memiliki potensi lebih panjang umur.

Riset terbaru yang dilakukan oleh La Universidad Autonoma de Madrid dan Harvard TH Chan School of Public Health AS ini melibatkan 110.799 orang yang berusia 45-70 tahun dan dilacak selama 9 tahun.

Selain itu, mereka yang banyak istirahat, berolahraga, dan meluangkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal akibat serangan jantung atau stroke.

BACA JUGA 7 Tips Gaya Hidup Sehat agar Performa Kerja Selalu Terjaga

Hasil tersebut terlihat pada mereka yang menjalani diet mediterania yakni membatasi garam dan mengonsumi makanan sehat, serta menjalani gaya hidup sehat dan didukung dengan menghabiskan waktu bersama teman.

“Skor total yang lebih tinggi pada kategori ini menunjukkan kepatuhan yang lebih tinggi terhadap gaya hidup Mediterania,” kata para penulis.

Sekitar 4.247 orang meninggal, termasuk 2.401 akibat kanker dan 731 akibat penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke.

Berdasarkan hasil penelitian ini, para peneliti menemukan bahwa orang yang mengikuti gaya hidup ini memiliki kemungkinan 29% lebih kecil untuk meninggal dibandingkan dengan mereka yang tidak mengikuti gaya hidup ini.

BACA JUGA Dukung Gaya Hidup Vegan, Vegan Festival Indonesia 2023 Digelar

Mereka juga 28% lebih kecil kemungkinannya meninggal akibat kanker, menurut penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal Mayo Clinic Proceedings.

Dan orang-orang yang banyak istirahat dan berolahraga, sambil juga meluangkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman, juga lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal akibat penyakit kardiovaskular.

“Studi ini menunjukkan bahwa ada kemungkinan bagi populasi non-Mediterania untuk mengadopsi pola makan Mediterania dengan menggunakan produk-produk yang tersedia secara lokal dan mengadopsi gaya hidup Mediterania secara keseluruhan dalam konteks budaya mereka sendiri,” kata penulis utama Mercedes Sotos Prieto, dari La Universidad Autonoma de Madrid dan Harvard TH Chan School.

Kesimpulannya, hasil riset menunjukkan bahwa gaya hidup mediterania dapat memberikan dampak positif pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS