Generasi sandwich mari merapat! Fakta terbaru mengungkap 54% generasi muda Indonesia saat ini merupakan bagian dari sandwich generation.
Hasil riset tersebut diungkapkan oleh Director Consumer Insight NIQ Indonesia, Inggit Primadevi berdasarkan riset tahunan OCBC NISP Financial Fitness Index (FFI) 2023. Melibatkan 1.351 responden berusia 25-35 tahun di sembilan kota besar Indonesia, riset tersebut menemukan fakta jumlah generasi sandwich di Indonesia meningkat sebanyak 9% dibandingkan tahun sebelumnya.
Uniknya, skor kesehatan finansial para generasi sandwich justru lebih tinggi, yakni sebesar 41,8 dibandingkan skor Indonesia secara keseluruhan.
BACA JUGA Kiat Beli Kendaraan Impian bagi Generasi Sandwich agar Keuangan Stabil
“Hal ini menunjukkan bahwa kesempatan untuk sehat secara finansial bisa diraih oleh semua kalangan, tidak terkecuali bagi mereka yang memiliki lebih banyak tantangan finansial,” ujar Inggit.
Fenomena ini tentu saja menarik. Pasalnya, pandangan mengenai generasi sandwich yang lebih terpuruk justru menjadi terpatahkan.
Dalam kondisinya sebagai generasi sandwich, Inggit menambahkan, membuat mereka berusaha untuk seimbang dan fokus pada goals tertentu.
“Pada kenyataannya, generasi sandwich justru berusaha untuk balance, bukan berarti mereka harus biayai orang tua terus tidak jalan-jalan sama temannya. Mereka berupaya agar lifestyle-nya dapat tapi tetap investasi dan menabung,” kata Inggit.
BACA JUGA Riset: Milenial dan Generasi Z Hadapi Tantangan untuk Tidur Berkualitas
Oleh karena itu, mayoritas generasi sandwich membekali dirinya dengan literasi keuangan yang matang. Dengan begitu, mereka dapat mengelola dan melakukan perencanaan keuangan baik, yakni melalui investasi, memiliki dana darurat, menabung, hingga mencatat pengeluaran yang dimiliki.
Selain itu, fenomena tersebut menunjukkan menjadi generasi sandwich tak berarti buruk. Pasalnya, kondisi tersebut justru dapat membangun kebiasaan pengelolaan dan perencanaan keuangan yang lebih matang.
Artinya, tantangan yang dimiliki generasi sandwich mampu mendorong kondisi kesehatan finansial menjadi lebih sehat.
Editor: Ranto Rajagukguk