Riset Jobstreet: Baru 38% Karyawan Gunakan AI untuk Bekerja

marketeers article
Sawitri, Country Head of Marketing, Jobstreet by SEEK. Sumber gambar: pers rilis.

Jobstreet, platform pencarian kerja bersama dengan Boston Consulting Group (BCG), The Network, dan The Stepstone Group mengeluarkan hasil penelitian terbaru bertajuk Decoding Global Talent dengan tema Perubahan Cara Kerja di Era GenAI. Dalam laporan tersebut, baru 38% karyawan di Indonesia yang menggunakan GenAI untuk menunjang produktivitas kerja.

Penelitian memotret penggunaan GenAI secara global yang kemudian dikelompokkan lagi menjadi regional Asia Tenggara (ASEAN), Indonesia, dan global. Adapun responden yang terlibat dalam penelitian ini tersebar di 180 negara dengan jumlah 150.735 responden, termasuk 19.154 tenaga kerja Indonesia.

BACA JUGA: Menilik Keuntungan Menggunakan Artificial Intelligence dalam Meeting

“Sebanyak 88% pekerja Indonesia telah mendengar tentang AI dan 38% telah memanfaatkan AI ke dalam rutinitas kerja mereka,” kata Sawitri, Country Head of Marketing, Jobstreet by SEEK dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (29/10/2024).

Indonesia bersaing dengan angka rata-rata global sebesar 39%. Angka ini mencerminkan potensi besar yang dimiliki Indonesia dalam mengintegrasikan teknologi terdepan ini di dunia kerja.

BACA JUGA: Pengguna Teknologi Artificial Intelligence di Indonesia Meningkat 22,1%

Pertumbuhan adopsi GenAI di Indonesia sejalan dengan implementasi strategi nasional kecerdasan artifisial, terutama dalam pilar pengembangan sumber daya manusia. Fokus pada peningkatan keterampilan digital pekerja telah menciptakan lingkungan yang kondusif bagi penerimaan teknologi baru seperti GenAI.

Selain itu, laporan eksklusif tersebut mengungkap bahwa pekerja Indonesia makin akrab dengan AI yang tidak lagi terbatas pada lingkungan kerja untuk meningkatkan produktivitas sehari-hari, namun telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari mereka, termasuk dalam hal pengembangan diri. Lebih dari separuh responden di Indonesia telah menggunakan GenAI sejak tahun 2023.

Adapun penggunaannya, GenAI mayoritas digunakan untuk studi dan riset sebesar 41%, mengerjakan tugas kreatif seperti menulis 41%, dan 37% untuk tugas administratif. Selain itu, 48% menggunakan GenAI untuk pengembangan keterampilan, mendapatkan pengetahuan umum 46%, dan menerjemahkan bahasa 36%.

“Transformasi ini mencerminkan kemampuan pekerja untuk beradaptasi dan berkembang di era digital,” ujarnya.

Temuan lain dari penelitian ini adalah manfaat terbesar GenAI bagi para pekerja profesional di Indonesia adalah kemampuannya untuk membantu efektivitas pekerja dalam keseharian mereka. Misalnya, sekitar 53% responden merasa GenAI membantu mereka dalam menghemat waktu dan 47% melihat GenAI berperan besar dalam memenuhi deadline pekerjaan mereka dengan lebih efisien.

“Faktanya, hampir setengah dari pekerja Indonesia secara aktif memodifikasi output GenAI menunjukkan tingkat kemandirian dan kepercayaan diri yang tinggi dalam menggunakan teknologi ini. Mereka tidak hanya pasif menerima output AI, tetapi juga proaktif dalam mengolah dan menyempurnakannya,” kata Sawitri.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS