Riset: Kesenjangan Gaji di Indonesia Tertinggi Nomor Tiga di Asia

marketeers article
Man pointing at laptop for his colleague

Sejak dulu hingga saat ini, salah satu masalah yang tetap ada di lingkungan kantor adalah permasalahan kesenjangan gaji. Studi Korn Ferry menunjukkan kesenjangan gaji antara karyawan level bawah dan level manajer senior semakin tinggi di setiap wilayah di dunia sejak tahun 2008.

Indonesia merupakan negara tertinggi di Asia dengan tingkat kesenjangan gaji nomor tiga (12,7%). Kenaikan kesenjangan gaji yang dramatis terjadi di India dengan kesenjangan sebesar 66% disusul oleh Malaysia.

“Lingkungan bisnis Indonesia sedang terdisrupsi dengan tren saat ini yang menuju digitalisasi sehingga perusahaan perlu mengadaptsi lingkungan bisnis VUCA (volatility, uncertainty, complexity dan ambiguity). Dengan perubahan ini, terjadi peningkatan permintaan akan sumber daya manusia dengan keterampilan dan kompetensi yang tepat untuk mengisi jabatan pada level manajemen dan level atas untuk mendukung transformasi dan pertumbuhan perusahaan,” kata Amanda Ryadi, Principal Korn Ferry Indonesia.

Namun, pasokan sumber daya manusia yang ada saat ini tidak memenuhi permintaan karena keterampilan dan kompetensi yang diinginkan masih langka di Indonesia.

“Kekurangan sumber daya manusia yang tepat telah mengakibatkan persaingan pada bidang SDM untuk merekrut dan mempertahankankan karyawan yang memiliki talenta dan keterampilan yang mumpuni yang memicu perang remunerasi antar perusahaan,” ujar Amanda.

Ia menungkapkan beberapa perusahaan di industri keuangan di Indonesia bahkan bersedia menawarkan gaji premium 30% atau lebih tinggi untuk mendapatkan sumber daya manusia yang tepat. Korn Ferry tidak melihat disrupsi ini akan berakhir dalam waktu dekat di Indonesi

“Oleh karena itu, perbedaan gaji yang lebih tinggi antara karyawan level atas dan level yang lebih rendah diperkirakan akan terus berlanjut selama beberapa tahun ke depan,” lanjut Amanda.

Kesenjangan terjadi karena adanya otomatisasi atau merelokasi proses bisnis seperti produksi atau manufaktur ke lokasi di luar negeri, hal ini berarti terjadi peningkatan produktivitas yang mengakibatkan tenaga kerja yang tersedia semakin banyak (lebih banyak sumber daya manusia daripada pekerjaan) yang memperlambat kenaikan gaji.

Sementara itu, di level yang lebih tinggi, terjadi kekurangan sumber daya manusia dengan keterampilan teknis yang penting dan pengalaman yang sudah terbukti, seperti di bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika). Perusahaan juga harus bersaing untuk mendapatkan para manajer senior dengan soft skill yang dibutuhkan, seperti kecerdasan emosional, pemikiran kreatif, dan kemampuan untuk mengelola tim besar dan kompleks. Karena itu, gaji di level manajer senior akan naik dan kemungkinan akan meningkat lebih cepat daripada pekerjaan lain.

Editor: Sigit Kurniawan

Related