MarkPlus Institute baru saja merilis riset bertajuk Gen Z Report Customer Behaviour 2024. Berdasarkan survei itu terlihat bahwa kualitas produk menjadi aspek terpenting bagi Generasi Z atau Gen Z dalam memutuskan pembelian.
Sebelum melakukan transaksi pembelian sebuah produk atau jasa tentu saja ada beberapa hal yang dipertimbangkan oleh konsumen, termasuk Gen Z. Dalam riset itu, ditemukan beberapa faktor yang menentukan keputusan Gen Z dalam memilih produk, yakni 60,5 % kualitas produk, lalu 28% values for money, dan 11,2% memperhatikan customer service yang diberikan.
Sebelum itu, mayoritas dari mereka yang lahir di rentang tahun 1997 hingga 2012 ini juga memiliki kecenderungan untuk menyaksikan tayangan product review terlebih dahulu sebelum membeli.
Masih dari riset tersebut, tercatat mayoritas atau sebanyak 84,2% dari mereka menyaksikan video review untuk dapat memahami lebih dalam mengenai kualitas produk yang akan dibeli secara lebih komprehensif bukan hanya dari tampilannya saja.
BACA JUGA Kunci Sukses Pemasaran FMCG untuk Gen Z
Bahkan, dari riset itu juga hanya 35% dari Gen Z yang memilih produk berdasarkan bentuknya yang menarik. Selain melalui product review, 53,7% Gen Z turut memperhatikan inovasi dan fitur yang ditawarkan.
Makin inovatif sebuah produk, maka kian besar kemungkinan produk dibeli oleh Gen Z. Kemudian, values dari sebuah produk dan brand juga menjadi pertimbangan bagi 23,2% Gen Z, bukan hanya tentang kualitas yang ditawarkan.
Adapun value yang diperhatikan oleh Gen Z dalam memilih sebuah produk, yakni 48,4% inovatif, 46,3% memiliki values, 34,7% authentic, 27,4% inklusivitas, dan 22,2% relevansi.
BACA JUGA Kisah Sukses Tango dalam Membidik Pasar Gen Z
Fenomena ini tentu saja perlu menjadi perhatian bagi para merek. Meskipun saat ini daya beli Gen Z belum terlalu besar dibandingkan generasi sebelumnya, namun merekalah yang menjadi the future market.
Sejumlah strategi marketing perlu dilakukan oleh brand untuk menaklukan hati Gen Z. Salah satu kuncinya adalah memasarkan kualitas produk yang ditawarkan. Adapun strategi yang bisa dilakukan, meliputi:
1. Meningkatkan Kualitas Produk
Sesuai data yang disampaikan di atas, kualitas produk menjadi hal yang penting bagi Gen Z. Sebab itu, sebelum menyasar Gen Z, brand perlu memperhatikan kembali kualitas dari produk yang dimiliki.
Bukan hanya tentang tampilannya yang menarik, pastikan bahwa kualitas produk yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan para generasi muda.
BACA JUGA Bidik Gen Z dengan Cara Milenial: Apes dan Salah Langkah
2. Meningkatkan Konten Interaksi
Gen Z merupakan generasi yang tumbuh bersama dengan media sosial. Mereka bisa menghabiskan waktu yang cukup lama di platform, seperti Instagram, TikTok, dan Snapchat.
Sebab itu, pemasar perlu meningkatkan konten interaksi dengan mereka melalui platform tersebut. Pastikan juga, para pemasar mengerti cara berkomunikasi di masing-masing platform itu.
Sebagai contoh, menggunakan fitur interaktif seperti polling yang dapat berfungsi ganda, yakni untuk mempelajari pelanggan dan juga menarik perhatian mereka.
3. Kolaborasi Konten
Strategi selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan kolaborasi konten bersama influencer, sosok yang dinilai memiliki peran penting dalam membentuk pendapat dan tren di kalangan Gen Z.
Dengan berkolaborasi bersama influencer yang sesuai pada nilai-nilai merek dapat meningkatkan kredibilitas dan jangkauan di antara audiens Gen Z.
4. Mengikuti atau Buat Konten Viral
Dalam menyasar Gen Z, pemasar juga harus mengikuti perkembangan tren terkini yang sedang viral di media sosial. Dengan strategi konten yang kreatif dan mengikuti tren terkini dapat meningkatkan engagement dengan audiens ini.
Sejumlah upaya ini penting dilakukan oleh sebuah brand yang memiliki target market Gen Z, karena mampu meningkatkan jangkauan pemasaran, memperluas brand values, mendorong brand advocacy dan customer loyalty.
Editor: Ranto Rajagukguk