Riset OCBC: Skor Kesehatan Finansial Masyarakat Indonesia Membaik
OCBC Financial Fitness Index, riset tahunan yang digelar oleh OCBC menemukan bahwa skor kesehatan finansial masyarakat Indonesia relatif stabil jika dibandingkan dengan skor tahun 2023 dan tahun 2022.
Riset yang bertujuan untuk mengukur kesehatan finansial masyarakat Indonesia ini dibuat berdasarkan model OCBC Wellness Index Singapore.
Survei tahunan yang merupakan riset hasil kerja sama OCBC dengan NielsenIQ ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan finansial generasi muda Indonesia, dengan mengamati sikap dan perilaku mereka dalam mengelola keuangan.
Riset ini dilakukan untuk memahami gambaran perilaku finansial orang Indonesia berdasarkan nilai dan aspirasi hidup. Termasuk mengetahui sikap dan persepsi terhadap berbagai instrumen keuangan. Selain itu, laporan ini merekomendasikan langkah konkret untuk meningkatkan kesehatan finansial di Indonesia.
Amir Widjaya, Executive Director Marketing & Lifestyle Business OCBC mengatakan bahwa Financial Fitness Index (FFI) mempunyai tujuan utama yakni mendorong kebugaran finansial yang menyenangkan untuk semua tanpa terkecuali.
Di sini, hasil riset menunjukkan peningkatan kesehatan finansial di rentang penghasilan Rp 5-15 juta, serta kesadaran akan dana darurat. Ini merupakan pencapaian yang patut diapresiasi.
BACA JUGA: OCBC Kembali Gelar Premium Music Experience, Ada David Foster hingga Jessie J
“Dengan informasi yang tepat, inklusi produk perbankan, dan pengelolaan keuangan yang baik, mereka bisa menjadi smart spender dan smart saver. Hasil akhirnya, kesehatan finansial bisa tetap fit dengan lifestyle yang fun, serta menciptakan keseimbangan antara kesenangan saat ini dan kesejahteraan finansial jangka panjang,” ujar Amir salam keterangan resmi yang dikutip Marketeers pada Kamis (5/9).
Tahun ini, skor kesehatan finansial masyarakat Indonesia sebesar 41,25 atau relatif stabil jika dibandingkan dengan skor tahun 2023, yaitu 41,16 dan skor tahun 2022 sebesar 40,06.
Hal ini menandakan bahwa masyarakat Indonesia berhasil mempertahankan hasil skor finansialnya. Meskipun mengalami kenaikan 0,09 poin, masih banyak upaya untuk mencapai kesehatan finansial.
Salah satu aspek penting dari peningkatan ini adalah kesadaran generasi muda akan pentingnya memiliki dana darurat, yakni 25%, dibandingkan tahun lalu sebesar 17%. Hal ini bisa menjadi indikator adanya perubahan sikap dan mindset, terutama kalangan muda.
BACA JUGA: Riset: Pesan Promosi Berantai di WhatsApp Tingkatkan Penjualan 3x Lipat
Menanggapi tren tersebut, Inggit Primadevi, Director Consumer Insights di NielsenIQ (NIQ) Indonesia mengungkapkan bahwa generasi muda Indonesia sebenarnya sudah menunjukkan perubahan positif dalam perilaku keuangan dengan tingkat literasi keuangan yang tinggi, mencatat keuangan, dan memiliki dana darurat.
Di antara mereka yang sudah mencatat keuangan, 41% sudah memiliki dana darurat (sebesar enam bulan gaji), angka ini naik sebesar 12% dari tahun sebelumnya.
“Di sisi lain, anak muda yang belum melakukan pencatatan keuangan baru 21% yang punya dana darurat. Hal ini menandakan peningkatan kesadaran akan literasi keuangan, bukan hanya dalam pengetahuan tapi juga dalam praktik, dengan memiliki dana darurat dan menerapkan kebiasaan mencatat keuangan mereka,” tutur Inggit.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz