Olahraga menjadi salah satu cara penting untuk menurunkan kadar gula darah. Penelitian baru menunjukkan penderita diabetes tipe 2 sebaiknya melakukan olahraga pada sore hari ketimbang pagi hari.
Sebagai informasi, menurut World Health Organization (WHO), diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling umum diidap masyarakat. Kondisi ini terjadi ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin atau tidak menghasilkan cukup insulin.
Diabetes tipe 2 biasanya dialami oleh mereka yang berusia di atas 40 tahun yang disebabkan oleh obesitas, genetik, aktivitas fisik, hingga ras/etnis.
BACA JUGA 5 Jenis Olahraga yang Mampu Turunkan Kadar Kolesterol Jahat
Mirisnya, meski banyak dialami oleh orang yang lebih tua, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang melibatkan provinsi seluruh Indonesia dari 2007-2018 terdapat peningkatan kasus diabetes tipe 2 pada usia muda. Tak tanggung-tanggung, angka peningkatan pun mencapai 2 kali lipat.
Jumlah penderita diabetes tipe 2 mulai dari 7,4% pada tahun 2007 dan meningkat jadi 14,7% untuk tahun 2018. Terbaru, peneliti dari Brigham dan Joslin Diabetes Center menemukan fakta bahwa olahraga pada sore hari mampu secara efektif menurunkan kadar gula dalam darah.
“Dalam penelitian ini, kami (telah) menunjukkan bahwa orang dewasa dengan diabetes tipe 2 memiliki kemajuan terbesar dalam kontrol glukosa saat mereka paling aktif di sore hari,” kata salah satu penulis Jingyi Qian dalam sebuah pernyataan, dikutip dari laman CNN.
Riset baru ini menunjukkan waktu juga menjadi aspek yang diperhatikan saat melakukan aktivitas fisik.
BACA JUGA Dorong Olahraga Indonesia, KONI, PSSI dan BSI Melakukan Kolaborasi
Tim peneliti mempelajari data dari lebih dari 2.400 orang yang kelebihan berat badan dan didiagnosis diabetes tipe 2. Selama proses penelitian, para responden menggunakan alat perekam akselerometer pinggang, alat pengukur getaran atau percepatan gerak untuk mengukur aktivitas fisik mereka.
Setelah meninjau data dari tahun pertama penelitian, hasil studi yang diterbitkan di jurnal Diabetes Care itu menemukan fakta bahwa responden yang melakukan aktivitas fisik sedang hingga berat pada sore hari mengalami penurunan kadar glukosa darah terbesar.
Adapun contoh aktivitas sedang yang dilakukan oleh responden meliputi jalan cepat, memotong rumput dengan mesin pemotong rumput, dan bermain bulutangkis untuk rekreasi. Selanjutnya, aktivitas berat meliputi mendaki gunung, jogging cepat, bermain bola basket atau sepak bola, atau bersepeda dengan kecepatan 22-24 kilometer per jam.
Ketika melihat data dari tahun keempat penelitian, para peneliti menemukan bahwa mereka yang berolahraga pada sore hari mampu mempertahankan penurunan kadar glukosa darah dan memiliki peluang tertinggi untuk dapat berhenti minum obat diabetes penurun glukosa.
Editor: Ranto Rajagukguk