Berdasarkan survei yang dilakukan Robert Walters di Asia Tenggara ditemukan bahwa mencari dan mempekerjakan talenta teknologi merupakan hal yang cukup sulit. Pencarian dan penemuan talenta teknologi sendiri diyakini memengaruhi kesuksesan bisnis perusahaan itu.
Dalam menanggapi krisis talenta teknologi tersebut, Robert Walters menerbitkan buku panduan. Buku itu berjudul “Lima Kiat dalam Menangani Krisis Talenta Teknologi”. Buku ini berisi gabungan pandangan para pemimpin dunia bisnis, pakar SDM, manajer perekrutan, dan profesional teknologi. Berikut rangkuman dari lima kiat tersebut.
1. Going the Extra Mile
Dengan persaingan yang ketat untuk mendapatkan talenta teknologi, perusahaan harus lebih proaktif dan memperbarui proses rekrutmen. Perusahaan didesak untuk mencari talenta teknologi lebih cepat.
2. Bringing the Meaning Back to Benefits
Memberikan karyawan gaji dengan nilai yang seharusnya mereka terima. Tidak hanya itu, perusahaan harus siap menyediakan kompensasi serta keuntungan lainnya untuk menarik pegawai. Contohnya dengan penyediaan asuransi.
3. The Whole is Greater Than The Sum of Its Part
Menemukan seseorang dengan bakat dan posisi yang cocok merupakan tantangan di era digital dengan talenta teknologi yang tidak banyak ini. Hal ini lebih menguntungkan bila membuka posisi kosong selama berbulan-bulan dengan risiko produktivitas menurun. Ada baiknya mengoptimalkan kinerja karyawan yang ada dalam tim. Perusahaan dapat memberikan pelatihan dan membuat karyawan tersebut menjalankan peran baru tersebut, mendukung keseluruhan tim.
4. 360 Degree Learning
Dengan teknologi yang terus berkembang setiap harinya. Hampir sama seperti kiat sebelumnya, akan lebih baik jika perusahaan menyediakan pelatihan kepada karyawan sehingga bisa meningkatkan kualitas mereka secara teknik. Perusahaan dapat melakukan pelatihan di kehidupan kerja karyawan sehari-hari.
5. From The Top
Memicu perubahan dari atas. Jika ingin ada perubahan di perusahaan, maka para pemimpin perlu memberikan contoh untuk menginspirasi karyawan. Harapannya, para talenta teknologi yang sudah ada merasa termotivasi dan mau bertahan.
Editor: Sigit Kurniawan
