Robert Wolcott: Foresight Bukan Sekadar Ramalan

marketeers article

Berbicara industry foresight berarti berbicara mengenai pandangan di masa mendatang. Bukan ramalan tak berlandaskan, Professor Kellog School of Management Robert C. Wolcott di Jakarta, Kamis (07/12/2017) mengatakan, foresight merupakan perpaduan antara rasionalitas dan intuisi. Hal ini dibutuhkan di tengah perubahan yang begitu cepat terjadi. Lalu, seperti apa pandangan Robert terkait foresight bagi keberlangsungan bisnis ke depan?

Dalam gelaran MarkPlus Conference 2018, Robert menjelaskan foresight dibutuhkan lantaran keragaman perubahan yang terjadi.

“Perubahan tidak hanya terjadi dengan cepat, lebih dari itu, perubahan menjadi lebih beragam dan cenderung volatile (tidak dapat diprediksi),” kata Robert.

Bukan tanpa landasan, foresight dikatakan Robert dilandasi oleh rasionalitas dan intuisi. Robert mengungkapkan, kedua hal ini penting untuk dikombinasikan. Jika foresight sekadar ditentukan berlandaskan rasionalitas, hal ini tidak akan berjalan lancar. Intuisi dibutuhkan untuk memahami rasionalitas secara lebih jauh.

Penentuan foresight dikatakan Robert dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan mengidentifikasi masa depan secara masuk akal, memperluas jaringan, serta kemampuan beradaptasi terhadap teknologi baru.

“Lebih dari itu, foresight juga harus didukung dengan kemampuan pelaku bisnis atau industri dalam belajar terhadap berbagai hal baru, kepada siapa pun, dimana pun. Jangan fokus terhadap satu fokus saja, kenali perubahan yang terjadi di berbagai sektor lain. Eksplorasi berbagai hal, pahami secara praktis potensi yang ada, dan yang terpenting jangan lakukan ini sendiri. Bring the outside,” ungkap Robert.

Robert menyimpulkan, “kita tidak dapat memahami masa saat ini tanpa mempertimbangkan masa depan. Kita mungkin tidak dapat memprediksi secara detil, namun kita dapat membayangkan konturnya.”

Dengan foresight yang terbentuk antara perpaduan prediksi dan visi, Robert mengatakan kita dapat memetakan strategi dengan tepat sekaligus mengambil langkah terbaik. “We can choose where will we go because we co-create the future,” terang Robert.

Related