DHL Express, perusahaan penyedia jasa kiriman internasional kembali mengumumkan perubahan terhadap penyesuaian harga jasa kiriman pada tahun 2019 di Indonesia. Ini dilakukan menyusul Rupiah terus terdepresiasi terhadap dolar Amerika. Kenaikan harga akan berlaku pada 1 Januari 2019.
Dalam siaran pers yang diterima Marketeers, Selasa, (30/10/2018), dibandingkan dengan tahun 2018, rata-rata kenaikan harga jasa kiriman di Indonesia berkisar 8,9%. Ahmad Mohammad, Senior Technical Advisor DHL Express Indonesia mengatakan, peristiwa-peristiwa yang terjadi belakangan ini mengakibatkan mata uang lokal semakin melemah. Hal ini menuntut perusahaan untuk merevisi penyesuaian harga keekonomian tahun depan.
“DHL Express telah menanamkan modal yang besar untuk jaringan internasionalnya agar dapat memenuhi harapan tertinggi pelanggan dan menawarkan layanan yang lebih baik untuk pelanggan secara global,” ujar dia.
Ia bilang, penyesuaian harga jasa kiriman tahunan membantu DHL untuk memperkuat infrastruktur dan memastikan solusi terbaik bagi pelanggan dengan menggunakan teknologi inovatif dan proses kiriman individu.
“Khususnya dalam beberapa minggu dan bulan terakhir, kami fokus investasi perluasan hub dan gateway baru di banyak pasar. Hal ini meningkatkan kapasitas proses pengiriman per jam dan mengurangi waktu transit,” jelas dia.
Pihaknya juga membuka fasilitas baru yang menggunakan teknologi penyortiran otomatis dan memperkenalkan solusi e-commerce bagi pelanggan di seluruh dunia.
DHL Express menyesuaikan harga jasa kiriman setiap tahun dengan mempertimbangkan inflasi, dinamika mata uang, dan biaya-biaya lain yang meningkat. Seperti biaya yang terkait pemenuhan peraturan peningkatan keamanan di tiap negara dari total sekitar 220 negara dan teritori yang dilayani.
Penyesuaian harga jasa kiriman akan berbeda dari satu negara dengan negara lainnya, bergantung pada kondisi lokal di masing-masing negara. Ini akan berlaku kepada semua pelanggan di mana diperbolehkan oleh kontrak.
Editor: Sigit Kurniawan