Saat ini, ancaman terhadap laut Indonesia sangat tinggi. Beragam isu baik masalah lingkungan dan keamanan menjadi tantangan bagi seluruh masyarakat. Slank sebagai salah satu grup musik terbesar di Indonesia memastikan diri bahwa mereka juga peduli pada isu-isu lingkungan.
Kontribusi Slank ini turut diwujudkan dengan bergabung dan meresmikan organisasi Pandu Laut. Pada ajang Our Ocean Conference (OOC) 2018 di Nusa Dua, Bali, Slank juga turut berpartisipasi menyuarakan komitmennya terhadap lingkungan hidup.
Bagi Slank, setiap tahunnya ada puluhan kota baik besar dan kecil yang dikunjungi oleh Slank. Kesempatan mengunjungi kota tersebut yang akhirnya membuka kesadaran Slank untuk bisa berkontribusi lebih kepada lingkungan.
“Sejak awal tahun 1990an, beberapa lagu kami ini juga banyak menceritakan tentang lingkungan hidup. Lingkungan hidup merupakan salah satu dari beberapa unsur yang menjadi ide musik Slank,” ujar Bimbim di Nusa Dua, Senin (20/10/2018).
Kaka dan Ridho, misalnya, menceritakan keprihatinan mereka dalam hal-hal lingkungan hidup. Kaka yang saat ini sedang gemar melakukan olahraga diving menyaksikan sendiri bahwa saat ini tempat diving yang memiliki ekosistem yang baik sudah mulai berkurang. Sementara, Ridho yang berasal dari Maluku menyaksikan bahwa beberapa titik di tempat asalnya mulai tercemar dengan beragam polusi air. Salah satunya adalah masalah plastik.
Slank sadar bahwa masalah lingkungan hidup tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Harus ada beragam kolaborasi lintas institusi dan masyarakat yang turut ikut serta. Basis penggemar yang besar dan tersebar di seluruh kota membuat Slank lebih mudah dalam menyuarakan aspirasinya kepada seluruh masyarakat. Setidaknya saat ini sudah ada lebih dari 130 basis penggemar di kota-kota Indonesia.
“Para penggemar kami ini bisa menjadi agen perubahan. Bahkan beberapa dari mereka ini sudah yang terlibat terlebih dahulu dalam isu-isu lingkungan hidup,” imbuh Ivanka.
Salah satu yang disorot oleh Slank dalam permasalahan lingkungan hidup adalah masalah kebersihan dan pencemaran laut. Sebab itu, dalam setiap konser dan kunjungannya Slank tidak henti-henti menyampaikan edukasi beragam hal tentang maslaah lingkungan hidup.
“Setiap konser kami selalu beritahu mereka bahwa mereka datang dalam keadaan bersih, maka pulang juga harus dalam keadaan bershih. Jadi kami selalu himbau mereka untuk tidak meninggalkan sampah,” tutup Kaka, vokalis Slank.
Editor: Sigit Kurniawan