Momentum Ramadan di Indonesia memiliki makna yang sangat besar. Sebagai negara dengan jumlah pemeluk Islam terbesar di dunia, momentum Ramadan selalu menjadi ajang istimewa bagi masyarakat dalam merayakannya.
Namun, pada satu tahun terakhir momentum Ramadan menjadi tantangan tersendiri. Pandemi membuat perayaan Ramadan lebih berbeda. Jika biasanya ada perayaan meriah seperti buka bersama dan berkumpul dengan keluarga, sejak tahun 2020, Ramadan dihabiskan dengan perayaan yang minimal. Pandemi membuat Ramadan dihabiskan tanpa perayaan dan berkumpul.
Tidak hanya itu, tantangan pandemi juga telah memberikan dampak negatif pada kehidupan masyarakat. Untuk itu, diperlukan pesan-pesan yang membahagiakan untuk menjalankan Ramadan dengan semangat.
“Ramadan identik dengan kemeriahaan. Biasanya, satu bulan Ramadan diisi dengan momen-momen berkumpul dengan teman dan keluarga yang membagiakan. Di tengah keterbatasa ini, TikTok berusaha membawa kebahagiaan itu ke dalam aplikasi agar semua orang bisa tetap melewati Ramadan bersama meskipun sebenarnya berjauhan,” kata Angga Anugrah Putra, Head of Content and User Operations TikTok Indonesia.
Berdasarkan riset TikTok pada Desember 2020, terungkap bahwa 71% pengguna akan merayakan Ramadan dari rumah dan akan mengakses kanal digital untuk mengisi waktu. Mereka mencari inspirasi dan hiburan alam format video singkat. Pada tahun lalu, engagement TikTok pada bulan Ramadan 2020 naik hingga 29%.
TikTok menggunakan tagar #SamaSamaBerbagi untuk menyebarkan pesan kebahagiaan selama Ramadan. Program ini melibatkan komunitas kreator dan pengguna untuk membuat konten kreatifnya sendiri. Uniknya, TikTok mengemas kampanye ini dalam bentuk festival daring dengan harapan pesannya dapat tersebar lebih luas.
“Layaknya festival, TikTok akan memberikan tiga format online booth sebagai program, di antaranya Inspirasi Ramadan, stiker dan musik spesial Ramadan, dan Ramadan Live Sales Sessions. Dengan demikian, TikTok sebagai platform dapat mengakomodasi kebutuhan kebahagiaan secara menyeluruh,” tambah Angga.
Editor: Eko Adiwaluyo