Siapa yang tidak kenal Coca-Cola? Minuman asal Amerika yang berdiri sejak puluhan tahun lalu telah mendistribusikan produknnya ke hampir 200 negara. Tidak berhenti pada strategi yang sama, Coca-Cola Company terus berupaya meningkatkan volume penjualan melalui strategi marketing kreatif.
Seperti dilansir dalam adage.com, Coca-Cola Company memiliki strategi marketing baru untuk musim panas tahun ini. Setelah sebelumnya sukses melalui tema “Share a Coke” dengan meluncurkan kemasan edisi nama depan, kini Coca-Cola Company menambahkan nama belakang sebagai strategi marketing mereka.
Tim marketing Coca-Cola bekerjasama dengan perusahaan analisis informasi untuk mengidentifikasi 200 nama belakang terpopuler yang mencakup seperempat dari populasi penduduk Amerika Serikat. Target pasar mereka adalah konsumen usia 13 hingga 34 tahun.
Setiap nama yang diproduksi akan muncul secara acak dan eceran. Nama depan dan nama belakang pun dijual terpisah. Beberapa label akan menyertakan nama keluarga, seperti Smith, Johnson, dan Lopez. Konsumen juga dapat melakukan pemesanan personal melalui shareacoke.com. Program ini akan dimulai sejak Mei hingga Juni tahun ini.
Tim marketing Coca-Cola optimis strategi baru mereka akan berjalan sukses. “Ini cara yang tepat untuk mencapai target,” kata Coca-Cola Brand Director, Evan Holod. Coca-Cola Company menilai, strategi ini memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen.
Konsumen akan merasa bangga dan senang melihat nama mereka dimana saja, bahkan di botol soda sekalipun.
Coca-Cola telah bereksperimen dengan berbagai strategi untuk meningkatkan volume penjualan selama bertahun-tahun. Berbagai konsep baru dikeluarkan setiap tahun. Musim panas tahun lalu misalnya, Coca-Cola meletakkan penggalan lirik lagu dikaleng produk mereka dan mempopulerkannya sebagai “Share a Coke and a Song”.
Tahun ini, Coca-Cola melakukan re-branding program dengan tema “Share an Ice Cold Coke”. Program ini diharapkan dapat meningkatkan permintaan pada musim panas. Menggandeng agen kreatif utama Fitzco McCan yang berbasis di Atlanta, Coca-Cola akan mengkampanyekan program ini di berbagai media. Holod mengatakan, kampanye akan berlangsung selama tiga belas minggu, termasuk tiga iklan tv baru.
Coca-Cola pertama kali meluncurkan tema “Share a Coke” pada tahun 2011 di Australia dengan target pasar kaum remaja dan milenium. Strategi ini sukses dan untuk pertama kalinya volume penjualan Coca-Cola meningkat sejak tahun 2000.
Jumlah nama depan yang telah diproduksi berjumlah 800 nama depan. Coca-Cola akan menambah variasi nama depan pada tahun ini. Target penambahan jumlah nama depan mencakup 77% populasi di Amerika Serikat. “Saya yakin Coca-Cola memiliki kombinasi nama yang tepat untuk memenuhi semua permintaan diseluruh wilayah,” kata Holod.
Taktik popularitas dari Coca-Cola Company membuktikan bahwa terkadang ide pemasaran sederhana kerap merupakan ide terbaik.
Editor: Sigit Kurniawan