Blue chip Samsung Electronics yang terdaftar di bursa utama Korea Selatan, Kospi, mencapai rekor tertinggi mereka pekan lalu. Pencapaian tersebut membuat mereka sukses masuk ke dalam daftar 20 besar pasar modal dunia. Dengan apa yang telah diraih saat ini, Samsung optimistis meningkatkan performa pada ahun 2020.
Berdasarkan data dari Bloomberg, total valuasi pasar Samsung Kamis (9/1/2020) mencapai US$ 301,6 miliar dan menjadi peringkat ke-18 di dunia. Mereka naik sepuluh peringkat dari posisi 28 pada akhir tahun 2019. Saat itu, mereka mengantongi valuasi pasar sebesar US$ 206,5 miliar.
Mengutip Korean Herald, nilai saham Samsung telah meningkat 51% dari 38.750 Won (sekitar Rp 459.590) menjadi sekitar 59.000 Won (sekitar Rp 699.763). Performa apik dari saham Samsung tidak lepas dari dorongan para investor asing. Mereka diketahui menjadi pembeli aktif sejak awal tahun hingga akhir pekan lalu.
Perkembangan baik bagi Samsung ini datang setelah harga memory chip kembali pulih. Pendapatan operasional mereka pada kuarter keempat tahun lalu mencapai 7,1 triliun Won. Meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Cina tampaknya menjadi salah satu faktor utama. Pasalnya, berkat hal tersebut Samsung mendapatkan peningkatan permintaan ponsel pintar dan server data.
Nilai saham Samsung diperkirakan masih bisa meningkat hingga mencapai sekitar 67.000 Won (sekitar Rp 794.646). Pendapatan operasional Samsung bahkan bisa mencapai sekitar 58,8 triliun Won berdasarkan laporan dari IBK Securities.
Sebelumnya tahun 2018, Samsung mengalami penurunan nilai saham karena anjloknya produk semikonduktor mereka. Samsung mengalami penurunan laba bersih hingga 52,9% persen pada tahun 2019. Nilai tersebut menandai rekor terendah mereka pada tahun 2015, saat mereka hanya mengantongi laba bersih sebesar 26,4 triliun Won.
Editor: Sigit Kurniawan