Samsung Electronics memperkirakan laba kuartal terakhir tahun 2022 merosot tajam ke level terendah dalam delapan tahun. Hal itu imbas melemahnya ekonomi global sehingga menurunkan harga chip memori dan permintaan untuk perangkat elektronik.
Dilansir dari CNBC, Jumat (6/1/2023), analis juga sudah memprediksi keuntungan produsen chip memori, smartphone dan TV terbesar di dunia ini menyusut lagi pada kuartal pertama tahun 2023. Samsung mengumumkan laba operasi Oktober-Desember 2022 kemungkinan turun 69% menjadi 4,3 triliun won (US$ 3,37 miliar) dari 13,87 triliun won dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dengan demikian, hal itu menjadi laba kuartalan Samsung paling rendah sejak triwulan ketiga tahun 2014 yang mencapai 5,9 triliun won.
BACA JUGA: Samsung dan LG Adu Jago dalam Inovasi Teknologi di CES 2023
“Semua bisnis Samsung mengalami kemerosotan, chip dan smartphone, terutama,” kata Lee Min-hee, analis di BNK Investments & Securities.
Samsung dalam rilisnya juga memperkirakan pendapatan kuartalan akhir 2022 merosot 9% dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi 70 triliun won. Akhir bulan ini, perusahaan terbuka terbesar keempat di Asia berdasarkan nilai pasar tersebut bakal merilis kinerjanya secara terperinci.
Kenaikan suku bunga global dan harga-harga barang telah menekan permintaan untuk smartphone dan perangkat elektronik lain yang dibuat Samsung. Permintaan semikonduktor dari produsen smartphone kompetitor lain, termasuk Apple juga terus merosot.
BACA JUGA: Bisnis Smartphone Berdarah, Perangkat 5G Bantu Pemasukan
“Untuk bisnis memori, penurunan permintaan kuartal keempat lebih besar dari yang diharapkan karena pelanggan menyesuaikan persediaan dalam upaya mereka untuk lebih memperketat keuangan,” kata Samsung dalam pernyataannya.
Laba bisnis seluler menurun pada kuartal keempat karena penjualan dan pendapatan smartphone anjlok karena permintaan yang lemah akibat masalah makroekonomi yang berkepanjangan.
“Harga chip memori turun 20% selama kuartal IV 2022, dan ponsel kelas atas, seperti smartphone lipat tidak terjual dengan baik,” ujar Lee dari BNK Investment.
Saham Samsung naik 0,3 % pada perdagangan Jumat (6/1/2023), pagi. Sementara itu, saham produsen chip memori saingannya, yaitu SK Hynix melonjak 1%.
“Alasan saham naik meskipun hasil pendapatannya buruk lantaran investor berharap Samsung perlu mengurangi produksi, seperti yang dikatakan Micron atau SK Hynix, yang akan membantu industri memori secara keseluruhan,” kata Eo Kyu-jin, analis di DB Financial Investment.
Pada Oktober 2022 lalu, Samsung mengharapkan banyak perubahan pada investasi tahun 2023. Analis menilai Samsung memiliki sejarah tidak mengumumkan pemangkasan produksi chip memori karena dapat menyesuaikan investasi secara organik dengan menunda pengadaan tools atau hal lainnya.