Dunia modelling adalah dunia yang penuh glamor. Ketika Anda bisa menampilkan kebolehan di catwalk dengan baik, jangan heran jika karier Anda bisa melejit. Peluang membintangi iklan, main film, atau menjadi ambassador sebuah produk sangatlah terbuka lebar.
Perancang Busana Samuel Wattimena mengatakan, peluang bagi seseorang untuk menjadi model sangat terbuka lebar. “Model adalah roh dari pakaian. Namun, tentunya persaingan akan semakin ketat. Tapipeluang untuk berkarier sebagai modelling sangatlah baik,” kata Samuel.
Sebagai salah satu desainer yang telah malang melintang sejak tahun 1979, Samuel pun mengatakan bahwa terjadi perubahan terhadap anggapan dan gaya hidup modelling dulu dan sekarang. “Model zaman dulu, sebelum ke fashion show, mereka akan bersolek habis-habisan karena masih langkanya salon. Namun, lain halnya dengan sekarang. Mereka berdandan casual karena akan dandan di ajang pameran,” katanya di Jakarta Marketing Week di Kota Kasablanka.
Sayangnya, kondisi itu mengakibatkan banyak model di Indonesia yang berdandan seadanya namun tidak dapat menunjukkan DNA-nya sebagai model. “Model di luar negeri memang kelihatan casual, looks oke, karena karakter mereka sudah terbentuk. Sehingga orang tahu dia model. Namun, di Indonesia banyak model yang bergaya sok casual. Yang ada bukannya stylish malah kelihatan selemprot,” katanya.
Nuansa ikut-ikutan itulah yang membuat model zaman sekarang tidak mampu menunjukkan karakternya dengan baik. Samuel mengambil contoh ketika ada sebuah tren terkait sepatu. Tak jarang, model di Indonesia langsung membeli produk tersebut karena tidak ingin ketinggalan zaman. “Akhirnya tidak ada nilai lebih dari gaya dia. Model dulu juga melakukan yang sama. Namun, meski sepatunya sama tapi cara pakainya beda,” katanya.
Samuel pun menganjurkan agar model di Indonesia hadir dengan stylenya tersendiri. Selain itu, ciri seperti disiplin, style, attitude, karakter dan talent harus dimiliki agar seorang model bisa memiliki masa depan yang baik. Tak hanya itu, seorang model harus bisa membina hubungan yang baik dengan desainer serta stakeholder. “Model adalah gantungan baju. Dia harus menyesuaikan dengan karakter dari baju yang dipakainya,” kata Samuel.
Keterbukaan informasi tentunya bisa menjadi peluang bagi model di Indonesia untuk mempelajari karakter dari desainer yang ada. “Anda bisa belajar. Jika ingin menjadi model, Anda bisa melihat apa yang ada di sekeliling Anda. Tunjukkan yang terbaik saat casting. Jalan, senyum, dan jangan tidak peduli dengan audiens. Tunjukkan bahwa Anda memiliki karakter tersendiri,” kata Samuel.