Memasuki tahun pemulihan, sudah saatnya para penggiat usaha kembali lagi offline dan tak hanya memanfaatkan online saja. Hal ini disampaikan oleh Ansari Kadir selaku Co-Founder Sang Pisang pada acara MarkPlus Conference 2022 yang digelar secara omni pada Kamis, 09 Desember 2021.
Ia turut menceritakan bagaimana memutuskan untuk menjadi seorang entrepreneur dan berhasil menjadi sosok dibalik merek ini. Sang Pisang merupakan usaha kecil dan menengah (UKM) konvensional yang saat ini berkembang dengan memanfaatkan peran digital, namun tetap mempertahankan kehadiran offline.
Ia menambahkan bahwa konvensional dan digitalisasi merupakan satu sistem yang saling terkait. Bisa dibilang, UKM naik kelas adalah UKM yang mampu menyatukan digital. Misalnya, UKM yang menyediakan cashless transaction.
“Tentu awal memutuskan menjadi seorang entrepreneur banyak tantangan yang dihadapi. Namun, berada di bawah naungan GK Hebat, Sang Pisang berhasil menjadi UKM yang mampu ekspansi hingga ke Malaysia,” ujarnya.
Menurutnya, menjadi seorang entrepreneur tidak boleh setengah-setengah dan harus berani mengambil risiko serta menjalin kolaborasi. Kolaborasi ini terlihat dari visi benchmark yang dimiliki Sang Pisang dimana menawarkan kepada masyarakat yang ingin memulai entrepreneur dengan menjadi mitra melalui franchise.
Editor: Eko Adiwaluyo