Jagat maya kembali dihebohkan dengan kedekatan antara Sarwendah dan anak angkatnya, Betrand Peto. Dalam video yang beredar, remaja yang akrab disapa Onyo itu kerap melakukan kontak fisik ‘tidak wajar’ dengan istri Ruben Onsu.
Salah satunya terlihat dalam video yang diunggah akun X @hiburandisosmed. Video yang sudah dilihat lebih dari 5 juta kali pada Senin (23/10/2023) ini menunjukkan bagaimana Onyo mencium leher Sarwendah dengan napas berat.
Banyak warganet yang menilai sikap tersebut tidak wajar, mengingat Betrand sendiri bukanlah putra kandung Sarwendah. Kedekatan di antara keduanya pun bukan baru kali ini saja menjadi sorotan, melainkan juga pernah diperbincangkan pada 2019.
BACA JUGA: Britney Spears Pernah Lakukan Aborsi, Apakah Berbahaya?
Kala itu, beredar video yang menunjukkan keintiman serupa. Tak sedikit warganet menduga kelakukan tersebut merupakan pertanda oedipus complex. Seperti cuitan seorang pengguna, “Abis scroll trending topic Ruben & Sarwendah, ku jadi inget oedipus complex.”
Lantas, sebenarnya apa itu oedipus complex? Berikut ulasannya:
Ketertarikan Anak Lelaki terhadap Ibu
Oedipus complex merupakan kondisi di mana seorang anak laki-laki memiliki ketertarikan terhadap ibunya, baik secara emosional maupun seksual. Dalam ilmu psikologi, istilah ini masih kontroversial, sebab ada yang menganggapnya normal dan ada pula yang tidak.
Istilah tersebut pertama kali dicetuskan oleh Sigmund Freud. Dalam bukunya yang bertajuk The Interpretation of Dreams, bapak psikologi analisis asal Austria itu mendefinisikan oedipus complex sebagai kondisi ketika anak laki-laki menginginkan ibunya hanya untuk diri sendiri.
Teorinya berangkat dari kondisi yang tercatat dalam mitologi Yunani. Adalah Oedipus Rex, seorang Raja Thebes, yang konon jatuh cinta pada ibu kandungnya, Laios, sampai-sampai tega membunuh ayahnya sendiri demi menikahi sang tambatan hati.
BACA JUGA: Bruce Willis Idap Demensia Frontotemporal, Apa Itu?
Sebagaimana kisah tersebut, anak yang mengidap oedipus complex memang menganggap ayahnya sebagai saingan. Mereka kerap memandang sang ayah sebagai pesaing, bahkan sampai muncul keinginan untuk menyingkirkannya.
Ketika anak lelaki dengan oedipus complex menyadari bahwa ayahnya lebih berkuasa dan lebih kuat, bakal muncul perasaan cemas. Untuk menghilangkan kecemasan tersebut, biasanya ia meniru sifat atau perilaku sang ayah agar bisa merebut perhatian ibu.
Selain itu, anak dengan oedipus complex juga cenderung menunjukkan sikap posesif terhadap ibunya, tidak membiarkan ayahnya menyentuh ibu. Bahkan, bersikeras tidur di antara orang tua dan lebih senang jika ayah tidak tidur bersama ibu.
Kendati begitu, Freud menegaskan oedipus complex tak selalu mengacu pada hal-hal seksual. Menurutnya, seiring waktu, seorang anak mampu mengatasi konflik di setiap tahapan perkembangan seksual, sehingga bisa mengembangkan hasrat yang normal.
Perlu diingat kembali, oedipus complex merupakan konsep yang masih diperdebatkan. Karena itu, jika Anda punya pertanyaan lebih lanjut tentang perilaku anak lelaki yang terlalu menempel pada ibunya, cobalah berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Editor: Ranto Rajagukguk