Resmi meluncurkan produk Sasa Tepung Bumbu Bervitamin dan Bermineral pada akhir Januari 2021 bukanlah tugas mudah bagi PT Sasa Inti. Pasalnya, salah satu produk unggulan mereka ini merupakan produk yang direjuvenasi.
Tidak hanya memastikan produk mereka hadir di setiap touch point dari konsumen seperti di pasar, toko, dan e-commerce. Sasa juga menerjunkan tenaga penjualan lainnya seperti dengan penugasan sales promotion staff di wilayah pemukiman untuk mengjangkau penjualan offline. Luasnya saluran distribusi ini merupakan upaya Sasa memastikan konsumen bisa menemukan Sasa Tepung Bumbu Bervitamin dan Bermineral ke mana pun mereka pergi.
Tidak berhenti di situ, Sasa juga menyiapkan kampanye For Healthier Indonesia yang juga dilakukan di berbagai saluran untuk memperkenalkan produk ini. “Kami memulai dengan meluncurkan konten digital berupa video yang mendapatkan perhatian warganet. Hal tersebut tidak lepas dari peran sekitar 1.000 Key Opinion Leader (KOL) yang terlibat dalam kampanye ini,” tutur Consumer Acquisition and Retention Manager PT Sasa Inti Florentina Panji.
Dampak komunikasi digital ini disadari betul oleh Sasa, bahkan sudah diantisipasi sebelumnya. Meski penjualan online seperti melalui e-commerce tidak terlalu besar dibandingkan offline, Sasa memahami besarnya porsi waktu yang dihabiskan konsumen untuk online.
“Rata-rata masyarakat menggunakan digital atau datang online selama 71 menit per hari. Jadi, kami berusaha memanfaatkan itu,” ungkap Florentina,
Riset terkait konsumen juga membuat Sasa memahami bahwa masih banyak konsumen yang menonton televisi. Kendati demikian, banyak konten televisi yang diambil dari digital mengingat semakin banyak orang mengakses media sosial. Lalu, Sasa membuat kampanye Sasa Tepung Bumbu Bervitamin dan Bermineral terintegrasi. Jadi, Sasa memastikan konsumen bisa mendapatkan informasi mengenai produknya di mana pun mereka berada.
Pada peluncuran perdananya, paket Sasa Tepung Bumbu Bervitamin dan Bermineral bahkan ludes terjual kurang dari 24 jam. Untuk riding the momentum, Sasa menghadirkan Healthy Hunter. Dalam aktivitas ini, konsumen diajak mencari Sasa Tepung Bumbu Bervitamin dan Bermineral di sekitar rumah mereka.
Bersamaan dengan berbagai kampanye dan aktivitas yang dilakukan. Sasa juga berusaha memastikan promosi mereka tersampaikan melalui setiap saluran mulai dari Out of Home (OOH). Termasuk televisi hingga platform digital, seperti TikTok, YouTube, Instagram, serta Facebook.
Omnichannel menjadi strategi yang tidak bisa dilewatkan bahkan menjadi prioritas utama di era kompetisi yang semakin ketat. Terlebih lagi situasi pandemi yang memaksa mobilitas menjadi serba terbatas. Omnichannel sudah bagaikan fondasi dasar yang harus disiapkan para pelaku bisnis dari berbagai industri, tak terkecuali fast moving consumer good (FMCG).