Wonderful Startup Academy (WSA) batch II telah memasuki tahap inkubasi. Dari 309 pendaftar, dewan juri telah memilih deretan peserta terbaik yang masuk ke dalam Top 30. Program inkubasi startup pertama di bidang pariwisata Indonesia ini menargetkan satu di antara 30 startup mereka bakal menjadi unicorn baru asal Indonesia. Alasannya, pariwisata dinilai mampu menjadi motor penggerak ekonomi bangsa.
Belajar dari pengalaman batch terdahulu, WSA batch II berupaya meminimalisir kegagalan startup. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan hal ini dapat dilakukan dengan lebih dulu menjual ide, sebelum menanam investasi.
“Tingkat kegagalan startup mencapai 95%. Sudah keluar semua metode untuk startup namun tetap tingkat kegagalannya tinggi. Jika ingin tingkat keberhasilannya 95%, kita harus mulai menjual ide lebih dulu diikuti dengan investasi. Jika belum laku idenya, jangan dulu investasi,” ujar Arief di Jakarta, Senin (14/01/2019).
Dean of Wonderful Startup Academy Hiramsyah S. Thaib mengatakan hal ini dilakukan melalui proses validasi batch II sedini mungkin demi menjamin kualitas dari startup terkait. “Untuk menjamin startup sukses, proses validasi harus dilakukan sedini mungkin karena jika idenya sulit untuk dikomersialkan akan buang-buang waktu untuk mencapai ide itu sukses. Untuk itu, validasi dilakukan dari awal agar berhasil. Targetnya, lahir unicorn baru di Indonesia, setidaknya satu dari 30 startup WSA batch II,” jelas Hiramsyah.
Ia menjelaskan, pariwisata kini menjadi salah satu lini yang paling potensial bagi startup untuk berkembang. Pasalnya, kebutuhan masyarakat saat ini bukan sekadar sandang, pangan, papan, melainkan meluas ke arah edukasi, kesehatan, dan hiburan (termasuk pariwisata).
“Dilihat dari berbagai contoh kesuksesaan startup terdahulu, semua berangkat dari upaya memverikan solusi terhadap berbagai persoalan di masyarakat, semisal Go-Jek atau Facebook. Dan kini, kebutuhan dan ekspektasi banyak bermunculan dari sisi kesehatan, edukasi, dan pariwisata,” ujar Hiramsyah.
Sektor pariwisata sendiri menjadi salah satu leading sector menurut Presiden Joko Widodo. Sektor ini pun dijanjikan Menteri Pariwisata bakal menjadi penghasil devisa terbesar di Indonesia, menggeser industri Crude Palm Oil (CPO) di tahun depan.
Editor: Sigit Kurniawan