Secara berkala, Pemerintah mengeluarkan produk investsi bertujuan untuk membantu pembangunan negara dan memberikan opsi produk investasi bagi masyarakat. Salah satunya adalah Savings Bond Ritel (SBR) yang kini berseri SBR007 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan.
“Peluncuran SBR007 ini selain memberikan kesempatan untuk berinvestasi kepada masyarakat Indonesia, juga sebagai sarana permodalan bagi negara untuk melakukan pembangunan seperti peningkatan sarana pendidikan, dana sosial, hingga pembangunan infrastruktur,” ujar Loto S. Ginting, Direktur Surat Utang Negara Kemenkeu pada acara peluncuran SBR007 di Jakarta, Kamis (11/07/2019).
SBR007 membuka masa penawaran sejak 11 Juli 2019 hingga 25 Juli 2019. Produk investasi ini memiliki tingkat kupon mengambang (floating with floor) sebesar 7,5% dan tenor dua tahun dengan pemesanan minimal Rp 1 juta. Mengadopsi sistem ritel kepada investor individu secara daring (e-SBN), SBR007 mengajak masyarakat untuk berinvestasi guna jaminan pengelolaan keuangan di masa depan.
Jika SBR006 DJPPR Kemenkeu melibatkan 14 Midis (Mitra Distribusi), pada produknya kini mereka melibatkan 20 Mitra. Di antaranya PT Bank CIMB Niaga, Tbk, PT Bank DBS Indonesia, Tbk, PT Bank HSBC Indonesia, Tbk, PT Bahana Sekuritas, PT Bank OCBC NISP, Tbk, PT Bank Panin, Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), PT Bank Mandiri (Persero), PT Bank Tabungan Negara (Persero), PT Bank Permata, Tbk, PT Bank Central Asia, Tbk, Modalku, Bareksa, Tanamduit, Investree, dan lain sebagainya. Dengan demikian, komposisi Midis SBR007 terdiri dari 12 bank, tiga perusahaan efek, tiga perusahaan efek khusus, dan dua perusahaan fintech.
Editor: Eko Adiwaluyo