Sebelum ke EV, Suzuki Edukasi Konsumen Lewat Teknologi SHVS

marketeers article
Area test drive Suzuki tawarkan 3 lini produk Hybrid di GIIAS 2024 (Foto: PT SIS)

Ketimbang langsung berpenetrasi ke kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), Suzuki Indonesia lebih memilih teknologi hybrid sebagai fase mengedukasi konsumen sebelum masuk ke EV. 

Bertajuk Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS), teknologi hybrid dari Suzuki ini menjadi fase transisi bagi merek asal Jepang yang telah memamerkan konsep kendaraan listrik berbasis baterai eVX ini.

Terhitung, Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) telah disematkan di tiga lini produk Suzuki, yakni All New Ertiga Hybrid, Grand Vitara, dan New XL7. 

Teknologi mild hybrid ini dikembangkan untuk mengoptimalkan penggunaan energi dan mengurangi emisi gas buang lewat penggabungan mesin konvensional dengan ISG atau Integrated Starter Generation dan Lithium-ion Battery.

BACA JUGA: Siasat Suzuki Tonjolkan Keunggulan Jimny di GIIAS lewat Display 3 Tema

Lini kendaraan dari Suzuki ini telah hadir sejak tahun 2022. “SHVS ini merupakan teknologi paling realistis jika melihat infrastruktur dan ekosistem elektrifikasi di Indonesia,” ujar Matsushita Ryohei, 4W Sales & Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales beberapa waktu lalu kepada Marketeers.

Cara kerja Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS)

Melihat konsep yang dibawanya, SHVS tidak mengubah kebiasaan konsumen. Konsumen tetap harus mengisi bensin yang konsumsi waktunya lebih cepat ketimbang mengisi daya baterai. Tentu ini sangat dibutuhkan dalam mendukung mobilitas konsumen yang kian dinamis.

Cara berkendara konsumen juga tidak dipaksa berubah namun telah diperkenalkan dengan teknologi elektrifikasi. Mengutip website Suzuki Indonesia, konsep dasar dari teknologi ini terbentuk dari penggabungan mesin pembakaran internal dengan generator starter terintegrasi (ISG) dan baterai lithium-ion.

ISG berfungsi ganda sebagai alternator dan motor listrik, sehingga memberikan dukungan tenaga saat diperlukan dan mengurangi beban pada mesin.

Sementara itu, baterai lithium-ion berfungsi untuk menyimpan energi yang dihasilkan oleh ISG dan digunakan saat mesin membutuhkan dukungan tenaga.

BACA JUGA: Suzuki All New Ertiga dan Konsistensinya Menonjolkan Desain Elegan

Sederhananya, saat kendaraan berhenti dan Anda tidak menginjak pedal, sistem ini secara otomatis mematikan mesin, namun sistem kelistrikan tetap menyala. Ini adalah salah satu cara kerja SHVS mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang.

Selain itu, teknologi SHVS juga memiliki fitur regenerasi pengereman. Saat kendaraan melambat atau mengerem, ISG berfungsi sebagai generator dan mengubah energi kinetik menjadi energi listrik.

Energi ini kemudian disimpan dalam baterai lithiumion. Hal ini membantu mengisi ulang baterai dan mengurangi beban pada mesin.

SHVS pun diterima dengan baik oleh konsumen Tanah Air hingga lini produk hybrid Suzuki memberikan sumbangan penjualan yang cukup besar. 

Tak hanya untuk pasar dalam negeri, beberapa produk yang diproduksi di pabrik Cikarang ini juga telah diekspor ke 15 negara.

Donny Saputra, Deputy to 4W Sales & Marketing Managing Director PT SIS menyebutkan, serapan varian hybrid milik Suzuki terbilang baik jika dibandingkan produk lain yang juga memiliki pilihan mesin konvensional dan hybrid.

Mendapat respons positif tersebut, PT SIS percaya diri untuk membekali produk mereka yang lainnya dengan pilihan mesin SHVS. Bahkan, adopsi ini akan dilakukan di hampir seluruh lini produk yang dimiliki oleh PT SIS.

Related

award
SPSAwArDS