Sedang Mencari Tempat Hunian dengan Harga Terjangkau? Simak Tawaran Ini
Sebuah kabar gembira datang bagi Anda yang ingin memiliki tempat hunian. Pemerintah melalui Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meresmikan pembangunan Hunian Terintegrasi Transportasi di Stasiun Rawa Buntu, Jurangmangu dan Cisauk.
Rini M. Soemarno, Menteri BUMN mengungkapkan, dengan diresmikan pembangunan hunian integrasi transportasi ini, BUMN siap mendukung Program Satu Juta Rumah pemerintah pusat, serta solusi hunian yang layak bagi masyarakat kecil dan menengah di wilayah perkotaan.
“Terima kasih kepada BUMN -BUMN yang sudah bersinergi membangun hunian terintegrasi transportasi di tiga tempat ini. Saya tekankan pula, bahwa sinergi ini tidak akan berjalan tanpa dukungan dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR serta dukungan dari pemerintah daerah setempat. Jadi ini merupakan sinergi bersama yang melibatkan semua pihak,” kata Rini.
Selain terintegrasi dengan transportasi KRL di stasiun, pengembangan hunian dengan konsep ini juga akan dilengkapi area publik berupa parkir mobil, parkir, komersial area, taman dan area publik bersama.
Konsep hunian ini akan memudahkan mobilisasi masyarakat dalam beraktivitas. Terlebih pembangunan ini akan dilengkapi dengan area komersial dan fasilitas umum yang semuanya terintegrasi dalam satu kawasan, sehingga penghuni dapat melakukan berbagai aktivitas sehari-hari karena ada ruang sosialisasi bagi para penghuni. Lain dari itu, biaya transportasi dan kemacetan perkotaan semakin berkurang, serta penataan ruang kota pun semakin efisien
“Konsep hunian terintegrasi transportasi sudah kami lakukan sebelumnya di Stasiun Tanjung Barat Jakarta dan Stasiun Pondok Cina Depok. Ini merupakan hunian terintegrasi ketiga yang akan kami kembangkan di Stasiun Rawa Buntu Tangerang Selatan. Minat yang luar biasa dari masyarakat pada kedua proyek kami sebelumnya itu menyemangati kami untuk terus mengembangkan konsep terintegrasi seperti ini ke depannya, dan menjaga ketepatan waktu dalam pembangunannya. Melalui hunian menempel dengan Stasiun Rawa Buntu ini, maka akan banyak lagi hunian terjangkau yang dapat diserap oleh masyarakat,” kata Bambang Triwibowo selaku Direktur Utama Perum Perumnas.
Proyek yang dinamakan Mahata Serpong ini akan berdiri di atas lahan seluas 24.626 m2 dengan total unit 3.632 hunian. Tahap pertama dibangun 3 tower dari total 6 tower. Ketiga tower pada tahap pertama ini terdiri dari 1.816 unit dengan bauran 330 hunian subsidi dan 1.486 hunian non subsidi. Tipe yang disediakan yaitu tipe Studio (Semi Gross 21,90 m2), tipe 1 BR (Semi Gross 34,09 m2), tipe 2 BR (Semi Gross 35,98 m2) dan tipe 2 BR+ (Semi Gross 60,47 m2).
Bambang juga menambahkan pembangunan Mahata Serpong akan dilakukan mulai akhir tahun ini dan perkiraan selesai tahun 2020. Saat ini perizinan sudah rampung dan pembelian unit dapat dipesan di kantor marketing Perumnas yang salah satunya berada di Stasiun Rawa Buntu.
PT Hutama Karya (Persero) selaku BUMN Konstruksi mendukung program sejuta rumah melalui anak usahanya PT HK Realtindo (HKR) yang bergerak di bidang Properti dengan mengembangkan hunian terintegrasi transportasi serupa di Stasiun Jurangmangu.
“Total unit yang akan dibangun oleh PT HK Realtindo di kawasan stasiun ini sebanyak 4.510 unit dan akan terbagi menjadi enam tower di atas lahan seluas 4,6 hektare (ha). Total investasi proyek ini sekitar Rp 2,1 triliun,” tutur Bintang Perbowo selaku Direktur Utama PT Hutama Karya.
Sementara itu Direksi PT HK Realtindo menjelaskan bahwa pelaksanaan pembangunannya akan dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama akan dilakukan optimalisasi stasiun dan dibangun tiga tower Apartemen dengan kapasitas sekitar 1.500 unit dengan total investasi sekitar Rp 891 miliar. Sekitar 30% atau sekitar 450 unit hunian ini untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Jakarta dan sekitarnya untuk bisa memiliki hunian yang layak. Hunian untuk MBR tersebut akan dijual dengan harga Rp 8 juta per m2 dengan luas mulai dari 32 m2.
Saat ini, perizinan hunian terintegrasi Stasiun Jurangmangu masih dalam proses. Pembangunan rencananya akan dimulai pada semester pertama tahun 2019 dan ditargetkan selesai pada tahun 2023. Sedangkan tahap kedua sekitar 2.300 unit akan dilaksanakan setelah seluruh pembangunan tahap pertama selesai dilakukan.
Sementara itu, di Stasiun Cisauk pengembangan hunian terintegrasi transportasi dilakukan oleh PT Adhi Commuter Properti, yang merupan anak Perusahaan dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dengan nama Cisauk Point.
“Di Kawasan ini akan dibangun 6 tower dengan 2.641 unit hunian. Tahap pertama, sebanyak 832 unit dengan bauran 300 unit hunian subsidi dan 532 unit non subsidi,” tutur Budi Harto selaku Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Saat ini, perizinan IMB hunian terintegrasi Stasiun Cisauk masih dalam proses. Proyek dengan total nilai investasi Rp 831 miliar ini, akan memulai pembangunan tahap 1 dan serah terima ke konsumen pada tahun 2021. Untuk hunian bersubsidi, Cisauk Point mengembangkan dua tower, yaitu Tower Jasper dan Agate setinggi 19 lantai dengan jumlah unit mencapai 640 unit. Sedangkan empat tower lainnya setinggi 26 lantai akan dikembangkan untuk hunian kelas menengah bawah, dengan total unit 2001 unit.
“Pada 10 Desember 2018, kami melakukan groundbreaking untuk tower Sapphire, sebagai tanda awal kami mengembangkan kawasan ini. Selanjutnya, untuk tower-tower yang lain akan dikembangkan secara bertahap,” Imbuh Budi.