Segmen B2B Dominasi Penjualan Outlander PHEV

marketeers article

Pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia mengenalkan Outlander PHEV. Kendaraan ini merupakan mobil listrik plug-in pertama di Indonesia.

Sejauh ini, sudah ada 53 prospek konsumen Outlander PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle). Hingga penghujung tahun 2019 sudah 21 unit yang terkirim ke konsumen.  Targetnya, hingga akhir fiscal year tahun 2019 atau Maret 2020 ini semua unit bisa terkirim.

“Segmen ini memang tidak terlalu besar, jadi dengan adanya 53 prospek ini kami rasa cukup besar. Selanjutnya, bila ada prospek baru kami sudah menyiapkan beberapa langkah agar pengiriman bisa lebih cepat,” kata Imam Choeru Cahya, Head of Sales and Marketing Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) di Bali, (04/02/2020).

Menurut Imam mayoritas pembeli Outlander PHEV dari segmen business to business (B2B), yakni  perusahaan dan pemerintah. Komposisi dari B2B ini 60% dan sisanya adalah pembeli perseorangan atau business to customer (B2C).  “Ada beberapa kementerian dan korporasi yang telah menggunakan Outlander PHEV,” tambah Imam.

Untuk menggenjot permintaan, MMKSI mengharapkan Outlader PHEV bisa masuk sebagai kendaraaan yang mendapatkan insentif keringanan pajak. Beberapa waktu lalu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 3 Tahun 2020, tentang Insentif Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor atas Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.

“Kami mengharapkan Outlader PHEV bisa masuk dalam aturan tersebut. Saat ini, kami sedang bernegosiasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,” jelas Imam.

    Related