Segmen Baru Menjanjikan, EATLAH Buka Outlet Kedua di Mal

marketeers article

Masyarakat di negara ini semakin gandrung dalam menjajal beragam jenis makanan Tak heran, ketika tiga orang muda membuat restoran siap saji, EATLAH, yang mengusung makanan bergenre baru, orang-orang langsung antusias mencoba.

Tak hanya itu, restoran siap saji ini pun bertumbuh dengan cukup pesat dalam 2 tahun belakangan ini. Berdiri sejak Juni tahun 2016, kini EATLAH telah memiliki 14 gerai. Restoran yang menyajikan salted egg sebagai menu utama ini pun mulai merambah ke mal-mal.

Melihar antusiasme konsumen di mal, EATLAH pun membuka gerai kedua di mal Gandaria City. Gerai pertama ada di mal Plaza Indonesia. Rencananya, pembukaan gerai di mal ini akan terus berlanjut.

“Bisa dikatakan kami saat ini sedang membuka segmen baru, yakni konsumen yang ada di mal dan perkantoran sekitarnya. Sebelumnya, karena gerai kami banyak berbentuk outlet stand alone, maka segmen kami adalah konsumen pengguna jasa ojek online,” kata Charina Prinandita Co-Founder & Chief of Marketing EATLAH, hari ini (03/08/2018).

Meski sudah ada di mal, EATLAH tidak menerapkan strategi harga yang berbeda dibanding di gerai stand alone. Selain itu, sistem penyebarannya juga tidak secara waralaba. “Kami belum mewaralabakan EATLAH karena ingin menjaga konsistensi dan kualitas rasa,” tambahnya.

EATLAH  adalah sebuah konsep makanan siap saji yang menyediakan makanan sehat sehari-hari yang sederhana namun lezat. Menu andalan EATLAH adalah nasi hangat yang disajikan dengan telur mata sapi dan ayam goreng renyah yang dibalut dengan bumbu telur asin – makanan sederhana yang tidak bisa salah di lidah kita.

Restoran ini didirikan oleh Charina dan dua orang rekan lainnya, yakni Michael Chrisyanto,
Co-Founder-Chief of Branding & Desain dan
Riesky Vernandes, Co-Founder-Chief of Operation. Ketiganya berteman sejak masih menimba ilmu di Singapura.

Waktu mereka masih di Singapura, salted egg chicken menjadi salah satu menu andalan makan sehari-hari 3 pencetus EATLAH ini. Cita rasa makanan itulah yang mengingatkan mereka pada rasa masakan Indonesia. Dan, akhirnya, sepulang dari Singapura mereka pun mendirikan EATLAH.

“Dengan inilah kami yakin bahwa makanan ini sangat cocok dengan lidah orang Indonesia. EATLAH sendiri yang berati MAKANLAH, merupakan ciri khas Singapura dimana setiap kata sering ditambahi kata “LAH”. Meski demikian, kami memilih semua bahan yang lokal dan sangat khas Indonesia, Baik dari ayam hingga saus bumbu yang di gunakan,” tambah Charina.

Lalu, bagaimana rencana mereka ke depan? Menurut Charina pembukaan outlet di mal akan terus berlanjut. Namun, gerai stand alone juga tetap ditambah. Terutama, ketika masuk ke kota-kota baru. Dengan begitu, masyarakat di kota yang baru dimasuki itu bisa lebih mudah mengakses EATLAH.

“Kami berencana berkembang menjadi 18 cabang di akhir 2018. Termaksuk berekspansi di luar kota lainnya seperti Surabaya dan Bali,” pungkasnya.

    Related