Olahraga teratur memang kerap dikaitkan dengan upaya mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar. Namun, jika hanya mengandalkan olahraga tanpa memedulikan faktor lain seperti asupan makanan dan gaya hidup tetap saja penyakit tidak bisa dihindari.
Dengan begitu, yang dimaksud dengan sehat tidak melulu soal terhindar dari penyakit, namun sehat berarti sejahtera secara fisik, mental dan sosial. Hal ini diungkapkan oleh dr. Roy Panusunan Sibarani, SpPD-KEMD, Head of Diabetes Clinic RS Sahid Sudirman Memorial Jakarta saat temu media Klinik Prodia, di Jakarta, Kamis (19/11/2015).
“Olahraga saja tidak cukup sebab ada beberapa penyakit yang sifatnya genetik atau diturunkan. Misalnya, penyakit seperti diabetes, kanker dan penyakit jantung,” jelasnya.
Seseorang akan lebih mudah terkena risiko penyakit genetik karena orang tuanya sudah memiliki riwayat penyakit tersebut. Untuk itu, sambung dr. Roy, cek kesehatan merupakan hal rutin yang tidak boleh dilupakan.
“Jangan karena sudah rutin olahraga lantas mengabaikan cek kesehatan. Justru sebagian pasien diabetes saya berumur kurang dari 30 tahun,” tandasnya.
Kebiasaan masyarakat Indonesia adalah cek kesehatan disaat sudah sakit. “Kebanyakan dari mereka takut akan biaya cek kesehaatan yang mahal. Justru biaya yang dikeluarkan akan jauh lebih mahal ketika penyakit sudah terdeteksi,” tandasnya.
Dalam dua hingga tiga tahun terakhir, jumlah penderita diabetes berusia 20-30 tahun selalu bertambah setiap minggunya. Untuk itu, penting menyadari bahwa olahraga saja tidak menjamin tubuh yang sehat dan bebas penyakit, harus disertai dengan rajin cek kesehatan.
Editor: Sigit Kurniawan