Sejauh Mata Memandang (SMM) kembali meluncurkan koleksi terbarunya. Kali ini, merek tekstil yang mengusung konsep slow fashion ini menghadirkan koleksi denim bertajuk Tarum.
Tarum adalah tumbuhan indigo (Indigofera tinctoria), yang menghasilkan warna biru. Oleh karena itu, rangkaian koleksi denim ini hadir didominasi dengan warna biru.
Chitra Subyakto, Pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang mengungkapkan pihaknya sudah sejak lama tertarik untuk mengeksplorasi denim, namun terkendala dengan prosesnya yang menggunakan banyak air dan energi yang kurang ramah lingkungan.
“Saya dan tim berdiskusi dengan para mitra penenun, dan bersama-sama kami mengeksplorasi denim yang positif bagi alam (nature positive). Setelah melalui proses panjang, kami sangat gembira bisa menghadirkan koleksi ‘Tarum’, denim yang dibuat dengan teknik tenun tangan (handwoven) secara bertanggung jawab,” ujar Chitra.
BACA JUGA Samsung-Sejauh Mata Memandang Hadirkan Nusantara Edition
Koleksi Tarum ini, Chitra menambahkan, merupakan eksplorasi lanjutan dari koleksi Baur, yang proses produksinya menggunakan air yang sangat minim dan lebih ramah lingkungan.
Diketahui, proses pembuatan denim koleksi Tarum menggunakan empat jenis benang, di antaranya benang daur silang (recycled yarn), benang katun yang dipintal secara manual dengan tangan (handspun yarn), serta dua benang katun yang masing-masing diwarnai menggunakan tumbuhan tarum.
Benang-benang ini kemudian ditenun menjadi kain denim menggunakan teknik penenunan tangan (handwoven) yang ditandai dengan adanya jahitan garis benang merah selvedge.
Keseluruhan proses pemintalan benang, pewarnaan benang, dan penenunan ini dilakukan oleh mitra pengrajin SMM di beberapa tempat di Jawa Tengah.
BACA JUGA Bertajuk Kudapan, Ini Koleksi Baru Sejauh Mata Memandang
Selain itu, benang daur ulang yang dipakai untuk koleksi “Tarum” diperoleh dari program pengumpulan pakaian bekas tidak layak pakai yang dilakukan oleh SMM bersama EcoTouch.
Mugi, mitra penenun SMM di kota Pekalongan yang terlibat dalam proses penenunan menjelaskan, pihaknya memproduksi 40 meter kain denim untuk koleksi Tarum.
“Sebelum proses penenunan dimulai, sejumlah tahap persiapan perlu dilakukan, antara lain menggulung benang, mewarnai, menghani, dan pencucukan yang keseluruhan prosesnya memakan waktu 12 hari. Kemudian masuk ke proses penenunan, pencucian dan pengeringan selama dua hari, serta satu hari tambahan untuk proses pengendalian mutu,” ucap Mugi.
SMM yang konsisten menghadirkan koleksi busana dengan inspirasi budaya Indonesia, kini turut menghadirkan deretan busana unisex yang didominasi oleh tenun.
Selain kebaya, terdapat pula sarung, kutang, celana, kemeja, hingga jaket yang sebagian ditambahkan aksen motif khas SMM dan sentuhan renda katun yang apik.
Sejumlah patchwork kain perca dari koleksi Daur (upcycle) juga tampak menghiasi beberapa busana yang diluncurkan.
Editor: Ranto Rajagukguk