Industri properti sangat rentan dipengaruhi oleh kondisi perekonomian negara. Ketika perekonomian terganggu pasar akan menahan diri. Seperti sekarang ini, saat pelemahan rupiah terjadi, pembelian properti pun menurun. Selain itu, tingkat suku bunga juga menjadi pertimbangan.
Sebab membeli properti tetap dianggap sebagai investasi besar. Melihat kondisi dan karakter industri ini, menurut Ketua Umum REI Eddy Hussy, sekarang ini justru waktu yang tepat untuk berinvestasi atau membeli properti. Pasalnya, para pengembang sedang gencar melakukan promo penjualan yang menguntungkan konsumen. Memang, harganya tidak berubah, tapi semakin ringan dengan adanya beragam paket yang ditawarkan. “Dan, yang pasti properti akan naik terus nilainya,” katanya di acara Indonesia WOW Brand, hari ini (29/9)..
Secara keseluruhan pasar properti memang mengalami penurunan. Namun, di kelas menengah bawah masih stabil lantaran proyek-proyek perumahan yang terus didorong oleh pemerintah, seperti proyek satu juta rupiah. Pemerintah pun sudah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mendorong industri ini, seperti kebijakan loan to value (LTV) yang membuat konsumen membayar uang muka lebih kecil. Masalahnya, seperti sudah tersebut di atas, kebanyakan orang menahan pembelian.
“Kebijakan yang telah dibuat pemerintah sangat kami apresiasi. Tapi, perlu ditambah dengan upaya dari pemerintah untuk terus mendorong masyarakat agar percaya diri membeli properti. Apalagi, dampak sektor ini bagi perekonomian sangat besat dan properti adalah sektor padat karya,” pungkasnya