Sekolah Pariwisata Singapura ini Tertarik Pasar Indonesia

marketeers article
Industri pariwisata di Indonesia diprediksi kian merekah. Hal tersebut membuat pembangunan hotel semakin masif di dalam negeri. Menurut konsultan properti John Lang LaSalle, setidaknya akan dibangun 15.300 kamar baru di Bali hingga tahun 2018. 
 
Pertumbuhan industri pariwisata dan perhotelan tersebut membuka peluang besar bagi tenaga-tenaga di bidang pariwisata dan perhotelan. Tak heran, sekolah pariwisata dan perhotelan Singapura, Management Development Institute of Singapore (MDIS) melakukan edukasi pemasaran di Indonesia.
 
Carol Pillai, Head of School of Tourism & Hospitality MDIS mengatakan, Indonesia telah menjadi destinasi wisata internasional dengan memiliki banyak jaringan hotel asing. Hal ini, katanya, memberikan tuntutan terhadap standar kualitas layanan perhotelan.
 
“Sehingga, syarat kompetensi yang sesuai dengan industri juga semakin tinggi,” paparnya di Saint John’s Catholic School BSD City, Rabu (11/11/2015).
 
Sebagai institusi pendidikan internasional, MDIS mengaku mengasah keterampilan para siswanya dengan mengutamakan kegiatan belajar yang bersifat praktik, dibandingkan teori. 
 
Misalnya, siswa diajak mempelajari operasional front office, pelayanan Micro Fidelio Property Management System, hingga meengerti fasilitas bar dan mock guest room di hotel.
 
Selama ini, Singapura menjadi salah satu negara rujukan pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan kuliah di luar negeri. Saat ini, ada sekitar 200 mahasiswa Indonesia studi di MDIS.
 
Rata-rata biaya kuliah di MDIS berkisar Rp 100 juta per tahun, dinilai biayanya hampir sama dengan biaya kuliah berbagai universitas swasta papan atas Indonesia. Sedangkan untuk biaya asrama, berkisar 500 – 900 dolar Singapura.
 
Editor: Sigit Kurniawan

Related