Sektor Food and Beverages (F&B) Indonesia kian gemuk. Kinerja positif para pemain telah membuka peluang baru untuk bersaing di pasar internasional. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, sektor ini dapat menjadi contoh penerapan teknologi Industri 4.0 di Indonesia.
Nilai ekspor F&B nasional pada 2017 berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencapai US$11,5 miliar. Jumlah ini meningkat dibandingkan 2016 yang mencapai US$10,43 miliar. Di sisi lain, pertumbuhan sektor ini (9,23%) melampaui jumlah PDB nasional (5,07%).
“Potensinya kian besar di Indonesia. Para pemain bisa menjadi champion lantaran supply dan user di sektor ini begitu banyak,” ungkap Airlangga di Jakarta, Rabu (21/03/2018).
Pemerintah kemudian memposisikan sektor F&B sebagai salah satu sektor unggulan industri nasional. Sektor ini dikatakan Airlangga akan didorong untuk menguasai penggunaan teknologi era Industri 4.0. Dengan menerapkan teknologi terkini seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), Big Data, Robotics, dan 3D Printing diharapkan sektor ini mampu menjadi pengungkit dalam memacu pertumbuhan industri manufaktur nasional, termasuk menciptakan lapangan kerja.
“Revolusi industri ke-empat dapat menjadi lompatan besar bagi sektor industri nasional jika teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan dengan baik. Kuncinya terletak pada food inovation dan security,” ungkap Airlangga.
Menanggapi hal ini, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman mengatakan akan menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk menciptakan inovasi di industri mamin. Hal ini senada dengan tanggapan Airlangga yang mengatakan lompatan besar ini tidak hanya dalam proses produksi, melainkan seluruh rantai nilai industri.
“Pada akhirnya, akan hadir model bisnis baru dengan basis digital yang dapat mencapai efisiensi dan meningkatkan kualitas produk dalam negeri menjadi lebih baik lagi,” ujar Airlangga.
Selain sektor F&B, pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah industri lain sebagai percontohan, yakni otomotif, tekstil dan pakaian jadi, elektronik, serta kimia.
Editor: Sigit Kurniawan