Sektor otomotif menjadi salah satu pendongkrak pertumbuhan ekspor di Indonesia. Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Perindustrian (Kemenperin), pada Januari-September 2018, jumlah ekspor mobil utuh (completely built up/CBU) mencapai 187.752 unit. Angka ini naik 10,4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara, ekspor sepeda motor dari Indonesia pada 2018 naik 46,3% menjadi 575.000 unit.
Jumlah ekspor otomotif diperkirakan akan terus naik seiring rencana diterapkannya kebijakan fiskal, seperti harmonisasi tarif dan revisi besaran Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
“Untuk mendorong ekspor otomotif, pemerintah sedang membahas pajak PPnBM. Kalau selesai dan begitu perjanjian dagang dengan Australia rampung maka bisa ekspor ke sana,” jelas Airlangga Hartaro, Menteri Perindustrian di Jakarta, Minggu (03/02/2019).
Pasar mobil nasional tahun 2018 nampaknya tidak mengalami perubahan signifikan dibanding tahun sebelumnya. Sementara kendaraan roda dua atau sepeda motor diprediksi tumbuh lebih baik dibanding tahun ini. Mengacu pada data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), hingga September 2018 penjualan motor nasional mencapai 4,7 juta unit.
Di lain kesempatan, Sekretaris Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Kukuh Kumara mengatakan ada sinyal kuat pertumbuhan di sektor otomotif.
“Terutama, penjualan di segmen kendaraan niaga atau komersial walau belum diimbangi segmen kendaraan penumpang. Segmen ini hanya tumbuh 5% sampai 6% pada periode Januari–September 2018,” ungkap Kukuh di gelaran MarkPlus Conference 2019.
Padahal kendaraan niaga sendiri tumbuh sekitar 20,1% di periode yang sama. Salah satu faktornya adalah pembangunan infrastruktur di berbagai pelosok Tanah Air, termasuk membaiknya sektor komoditas dan perkebunan.