Sektor Otomotif Tertekan, Piutang Adira Finance Naik 8%

marketeers article
Foto: www.123rf.com

Pada kuartal ketiga tahun 2019, Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan PDB sebesar 5,1%. Lebih  rendah dari kuartal II yang angka pertumbuhannya 5,2%. Konsumsi masih menjadi pendorong utama pertumbuhan.

Secara keseluruhan ekonomi di pengaruhi oleh dampak dari penurunan harga komoditas dan ketidakpastian perang dagang antara AS dan China. Inflasi masih terkendali, pada 3,39% pada akhir kuartal ketiga 2019. Selain itu, BI telah memangkas suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini sebesar 0.75% menjadi 5,25%, dalam upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kondisi-kondisi tersebut di atas membuat beberapa sektor, termasuk otomotif, menghadapi tekanan. Pada penjualan mobil nasional secara wholesales tercatat 754 ribu unit hingga bulan kesembilan tahun ini, turun sebesar 12% YoY dibandingkan periode yang sama. Sedangkan penjualan motor hingga akhir kuartal III di angka 4,9 juta unit.

“Hingga kuartal III,  Adira Finance membukukan Rp 28,0 triliun untuk pembiayaan baru, relatif flat atau sedikit turun sebesar 1% dibandingkan dengan 9M2018. Segmen mobil mengalami penurunan sebesar 6% menjadi Rp 11,6 triliun, namun dikompensasi dengan peningkatan pada segmen sepeda motor sebesar 6% menjadi Rp 14,8 triliun,” kata Hafid Hadeli, Presiden Direktur Adira Finance.

Saat ini, Adira Finance menguasai 4,4% pangsa pasar pembiayaan mobil baru. Sementara pangsa pasar di sepeda motor baru adalah 11,5%.

Hafid menambahkan, meskipun pertumbuhan melambat pada penjualan sepeda motor baru dan terjadi kontraksi pada penjualan segmen mobil baru, namun secara keseluruhan piutang yang dikelola Adira Finance meningkat 8% menjadi Rp 53,9 triliun. Piutang kelolaan pada sepeda motor meningkat 11% sedangkan piutang kelolaan pada mobil meningkat sebesar 8%.

“Di tengah-tengah kondisi bisnis saat ini, kami akan lebih berhati-hati dalam mempertahankan kualitas aset kami dan menjaga pengelolaan biaya dengan baik. Kami juga akan terus menyederhanakan proses kami untuk meningkatkan efisiensi,” tambahnya.

Pembiayaan baru kami pada segmen mobil penumpang sedikit naik 2% menjadi Rp 7,44 triliun di kuartal III-2019 dibandingkan dengan tahun lalu. Sementara, segmen komersial kita dicatatkan sebesar Rp 4,2 triliun di Kuartal III-2019. Komposisi antara segmen komersial dan segmen penumpang masing-masing berada di 36% dan 64%.

Pada kuartal III tahun ini, laba bersih Adira Finance naik sebesar 5% (y/y) mencapai Rp 1,4 triliun. Pengelolaan piutang Adira Finance juga masih bagus dengan nonperforming financing (NPF) di angka 1,8%.

    Related

    award
    SPSAwArDS