Potensi wisata selancar (surfing) segera dikembangkan di Pantai Widarapayung, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Langkah ini berangkat dari tren kejuaraan selancar yang kian marak di tingkat dunia. Terlebih, saat ini selancar masuk dalam kejuaraan yang dipertandingkan saat Olimpiade 2020. Indonesia pun diharapkan dapat mengambil peluang itu.
Ketua Tim Percepatan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Indroyono Soesilo mengatakan, potensi wisata selancar sangat besar untuk bisa dioptimalkan di Pantai Widarapayung Cilacap.
“Ada usulan beberapa pantai di Cilacap untuk dikembangkan sebagai destinasi selancar. Semua kami kaji. Dan hasilnya Pantai Widarapayung kami anggap sangat potensial. Karena, ombaknya memenuhi standar event, sarana, dan prasarana juga terpenuhi,” kata Indroyono di Cilacap, Kamis (03/07/2019).
Menilik ketersediaan 3A (Amenitas, Aksesibilitas, dan Atraksi) di sekitar Widarapayung, pantai ini didukung sejumlah homestay dan penginapan di sekitar. Sementara, akses di Cilacap bisa ditempuh dengan kereta atau pesawat jika New Yogyakarta International Airport (NYIA) sudah beroperasi penuh.
“Para surfer banyak yang bilang Indonesia disebut sebagai surga surfing. Karena kita memiliki banyak spot. Indonesia juga memiliki banyak event yang menggandeng WSL dan ASC. Pengembangan itu akan dilakukan juga di Cilacap,” kata Indroyono.
Untuk atraksi, Kemenpar siap mempromosikan Pantai Widarapayung sebagai spot surfing baru. Caranya, salah satunya dengan menggelar Widarapayung Surfing Competition 2019. Tidak tanggung-tanggung, Kemenpar akan melibatkan Asia Surf Competition (ASC) yang eventnya akan digelar 15 November 2019.
“Pihak Asia Surf Competition (ASC) sudah meyatakan Widarapayung Surfing Competition 2019 adalah bagian dari program ASC 2019. Masyarakatnya juga telah siap dengan adanya klub-klub surfing di dalamnya, begitu juga dengan keberadaan life guard di pantai dan telah terbitnya Peraturan Bupati (Perbup) Cilacap yang menetapkan Widarapayung sebagai Desa Wisata,” ujar Indroyono.
Namun, ia berharap pembenahan tetap dilakukan agar tidak ada kendala lagi saat pelaksanaan.
Untuk urusan ini, Indroyono memberikan sejumlah catatan. Salah satu hal yang perlu dibenahi adalah penyediaan lampu penerangan di sepanjang pantai. “Harus ada juga pancuran air untuk para peselancar dan sosialisasi kepada masyarakat berkaitan dengan kebersihan pantai,” kata Indroyono.