Semakin Populer, Kedai Kopi Asal Indonesia Kembali Diresmikan di Mesir

Meningkatnya usaha kedai kopi asal Indonesia di Mesir ini memunculkan pelaku bisnis baru dari tahun ke tahun. Sehingga, peluang pasar terbuka lebih lebar bagi produk-produk kopi asal Indonesia.
Informasi ini disampaikan langsung oleh Atase Perdagangan KBRI Kairo, Irman Adi Purwanto, saat mewakili Duta Besar RI untuk Mesir dalam acara peresmian Kedai Kopi El Omda di Kairo pada Minggu (6/2/22) yang dilansir dari laman resmi Kemendag.
“Kami mengapresiasi dedikasi dan kerja keras El Omda Coffee dalam importasi produk kopi robusta Indonesia beberapa tahun terakhir. Kedutaan Besar RI Kairo juga mengharapkan adanya peningkatan importasi produk kopi Arabika dan kopi speciality asal Indonesia,” ujarnya.
Pemilik El Omda Coffee, Haji Emad Attia, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas dukungan yang berkelanjutan dari Duta Besar RI serta segenap jajaran Atase Perdagangan dan Ekonomi KBRI Kairo dalam importasi produk kopi robusta unggulan dari Indonesia.
Pihak El Omda Coffee akan meningkatkan importasi kopi dari Indonesia berkenaan dengan tingginya tingkat konsumsi kopi di Mesir pada 2022. “Pada tahun 2021, kami berhasil mengimpor 60 kontainer kopi dari Indonesia. Kini pada tahun 2022, kami menargetkan 100 kontainer dengan nilai sekitar USD 4,14 juta atau senilai Rp59,59 miliar,” ujar Haji Emad.
Mitra bisnis El Omda Coffee, El Tawargy, menyatakan peluang ekspor kopi ke Mesir sekarang terbuka lebar. Hal ini memungkinkan koperasi petani kopi Indonesia untuk memperkuat kualitas kopi dan dapat berkomunikasi langsung dengan pembeli dari Kairo. “Yang perlu diperhatikan bila sudah melakukan transaksi adalah menaati komitmen tentang kesepakatan harga dan menjalankan prosedur ekspor sesuai ketentuan,” jelas General Manager El Tawargy, Wael M. El Tawargy.
Berdasarkan data statistik Badan Pusat Statistik, ekspor kopi Indonesia ke Mesir pada periode Januari sampai dengan November 2021 mencapai US$ 79,20 juta atau naik sebesar 57,79% dibandingkan periode yang sama ditahun sebelumnya yang hanya sebesar US$ 55,02 juta.
Editor: Eko Adiwaluyo