Perang antara Israel dan Palestina yang bergulir sejak 7 Oktober 2023 lalu menuai perhatian dunia. Berbagai dukungan pun mengalir untuk Negeri Para Anbiya itu, salah satunya dengan mengunggah semangka di media sosial.
Di Instagram, misalnya, warganet beramai-ramai mengunggah semangka dalam bentuk emoji maupun ilustrasi. Begitu pun di X, warganet membicarakan buah berdaging merah nan penuh biji itu hingga “semangka” menjadi trending dengan 8.000 cuitan per Kamis (2/11/2023) siang.
Siapa sangka, rupanya semangka sebagai simbol dukungan untuk Palestina bukan kali ini saja digunakan. Buah ini sempat ramai digunakan pada 1967, tepatnya ketika Israel menguasai Tepi Barat dan Gaza serta mencaplok Yerusalem Timur.
BACA JUGA: Viral Tantangan NNN di Bulan November, Adakah Manfaatnya?
Kala itu, Israel melarang bendera Palestina dikibarkan di depan umum. Untuk menghindari larangan tersebut, warga Palestina pun mulai menggunakan semangka sebagai upaya untuk tetap mengibarkan ‘benderanya’.
Lantas, mengapa semangka dipilih sebagai alternatif bendera Palestina pada masa itu? Juga, mengapa buah ini dijadikan simbol dukungan untuk Palestina? Berikut ulasan mengenai maknanya:
Arti Semangka Palestina
Semangka dipilih bukan tanpa alasan. Melansir Time, buah ini memiliki warna yang sama dengan bendera Palestina ketika dibelah, yakni terdiri dari warna merah (daging), hijau dan putih (kulit), serta hitam (biji).
Semangka juga melambangkan budaya dan identitas Palestina, mengingat buah ini tumbuh di seluruh wilayahnya. Karena itulah, semangka dianggap tepat untuk merepresentasikan identitas nasional, yang berhubungan dengan tanah dan perlawanan mereka.
Adapun pada tahun ini, penggunaan semangka sejatinya sudah bermula pada awal 2023 lalu. Tepatnya pada Januari, Pemerintah Israel kembali membuat wewenang untuk menyita bendera Palestina dan melarangnya dikibarkan di lembaga-lembaga yang didanai negara.
BACA JUGA: Lagi Viral, Ini 3 Web AI untuk Membuat Poster Disney Pixar
Barulah pada Juni, organisasi masyarakat Arab-Israel, Zazim, meluncurkan kampanye untuk memprotes penangkapan dan penyitaan bendera Palestina. Gambar semangka ditempelkan di 16 taksi yang beroperasi di Tel Aviv dengan tulisan, “Ini bukan bendera Palestina.”
Melalui kampanye ini, Zazim ingin mengatakan kepada Pemerintah Israel bahwa mereka akan selalu menemukan cara untuk menghindari larangan yang tidak masuk akal. Mereka juga tidak akan berhenti memperjuangkan kebebasan berekspresi dan demokrasi.
Sering waktu berlalu, kampanye ini makin mendapat banyak dukungan. Salah seorang anggota Zazim bahkan mengaku kepada Al Jazeera bahwa pihaknya menerima donasi, yang memungkinkan mereka untuk memperluas kampanye ke pembagian kaos simbol semangka.
Editor: Ranto Rajagukguk