Mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan salah satu perhatian PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Penyediaan SDM yang mumpuni ini menjadi sangat krusial terutama dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Ke depan, arus SDM akan semakin kencang, sehingga bangsa Indonesia harus mampu bersaing dengan bangsa lain.
Melihat hal ini, Semen Indonesia memiliki cara sendiri dalam menyiapkan SDM yang bisa mengisi posisi strategis di masa mendatang. Salah satu caranya adalah dengan mendirikan Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI). Universitas ini merupakan pengembangan dari kampus Sekolah Tinggi Manajemen Semen Indonesia (STiMSI).
“Pendirian perguruan tinggi tersebut diwujudkan melalui Semen Indonesia Foundation (SMIF) yang merupakan lembaga nonprofit perusahaan untuk mengelolah sejumlah kegiatan di bidang pendidikan, lingkungan, sosial, dan pelayanan kesehatan,” kata Suparni, Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk saat menghadiri Sidang Terbuka Senat UISI di Gresik, pekan lalu.
Meski tergolong universitas baru, UISI sudah menarik minat calon mahasiswa baru. Terbukti dengan banyaknya pendaftar yang mencapai 847 orang. Setelah proses seleksi, jumlah yang diterima 567 orang. “Pendaftar tidak hanya berasal dari Jawa Timur, namun juga Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, hingga Papua,” tambah Suparni.
Universitas Internasional Semen Indonesia memiliki tiga fakultas dengan 10 program studi yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Teknologi Industri dan Agribisnis, dan Fakultas Teknologi Informasi dan Desain Kreatif. Dalam penyelenggaraan pendidikan, lanjut Suparni, UISI menawarkan keunggulan. Keunggulan ini rupanya menjadi salah satu daya tarik bagi para mahasiswa sehingga mereka mempercayakan pendidikan mereka di UISI.
“Salah satu keunggulan Universitas Internasional Semen Indonesia adalah komitmen kuat Semen Indonesia untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas. Selain itu, keberadaan perusahaan di lingkungan Semen Indonesia Group dapat dimanfaatkan sebagai laboratorium baru bagi mahasiswa untuk mengekplorasi pengetahuan dan aplikasi ilmu,” tandas Suparni.
Editor: Eko Adiwaluyo