Semester I, Generali Indonesia Berhasil Kumpulkan Premi Rp 1,5 Trilliun
PT Asuransi Generali Indonesia melaporkan sepanjang semester I tahun 2022 berhasil mengumpulkan premi sebesar Rp 1,5 triliun. Dari jumlah tersebut, mayoritas atau 67% di antaranya masih didominasi oleh produk unit link.
Vivin Arbianti Gautama, Chief Marketing Officer (CMO) Generali Indonesia mengungkapkan, saat ini kondisi ekonomi menunjukkan tren positif meskipun masih dirundung ketidakpastian. Dia pun optimistis ke depan pertumbuhan kinerja bisnis asuransi masih terus moncer hingga akhir tahun.
“Sebagai jalur distribusi terbesar, keagenan masih memberikan kontribusi terbesar dimana 74% perolehan premi berasal dari jalur distribusi ini. Saat ini, kami melindungi lebih dari 400 ribu nasabah se-Indonesia. Dengan dukungan lebih dari 10.000 tenaga pemasar aktif dan berlisensi, kami yakin bisa memberikan perlindungan ke semakin banyak orang,” kata Vivin kepada Marketeers, Jumat (26/8/2022).
Menurutnya, setelah merebaknya pandemi COVID-19 masyarakat memiliki kebutuhan proteksi yang unik dan berbeda. Dengan demikian, perusahaan perlu melakukan modifikasi produk untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk asuransi.
Pada awal tahun 2022, Generali telah meluncurkan produk unit link BeSMART Link, dengan fitur istimewa dengan 100% premi kembali ada maupun tidak ada klaim sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tertera dalam polis. Lalu, tersedia pula solusi yang sama dalam konsep syariah, BeSMART Link Syariah.
Selain itu, BeSMART Link sudah dilengkapi dengan ROBOARMS yang bisa secara otomatis mengelola unit link sesuai dengan kondisi pasar dan profil investasi nasabah. Selanjutnya, bagi segmen pasar masyarakat yang menginginkan proteksi dengan manfaat pasti, BeSMART juga dengan fitur pengembalian premi 100% dan berbeda dari produk tradisional lainnya.
“Produk ini bisa dilengkapi dengan manfaat kesehatan sesuai tagihan, dengan cakupan perlindungan hingga ke seluruh dunia. Dengan cara seperti ini dan melakukan penyesuain pasar, penjualan kami terus meningkat,” ujarnya.
Vivin menambahkan pandemi berdampak pada bisnis di seluruh lini industri termasuk asuransi. Perubahan tren konsumen membuat teknologi sangat penting untuk menjembatani proses tersebut.
Hal itu menuntut perusahaan untuk masif dalam melakukan adopsi teknologi sehingga target penjualan dapat dicapai.
“Untungnya, jauh sebelum pandemi terjadi Generali sudah berfokus kuat pada inovasi dan pemanfaatan teknologi. Sebagai contoh, Generali adalah perusahaan yang terus berinovasi dengan konsep high touch dan high tech, di mana tidak hanya mengoptimalkan teknologi tetapi juga memperhatikan sentuhan personal dalam berinteraksi dan memenuhi kebutuhan nasabah. Inovasi-inovasi ini dilakukan untuk memenuhi dan mengantisipasi kebutuhan nasabah, baik di masa sebelum pandemi, saat pandemi maupun di masa new normal,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk