Salah satu produsen kelas dunia untuk headphone, mikrofon, dan sistem transmisi nirkabel Sennheiser belum lama ini melaporkan hasil performa bisnis mereka untuk periode tahun 2015. Pabrikan yang berpusat di Wedemark dekat Hanover, Jerman ini sukses menorehkan pertumbuhan yang signifikan di berbagai wilayah operasionalnya di seluruh dunia.
Menurut hasil laporan tahunan, total omset Sennheiser naik 7,5% menjadi € 682,2 juta atau sekitar Rp 10 triliun lebih. Amerika dan Asia Pasifik adalah penyumbang terbesar omset pemecah rekor Sennheiser tersebut. Laba sebelum pajak pada tahun 2015 tercatat sebesar € 30,3 juta (Rp 456 miliar).
“Setelah berhasil memecahkan rekor omzet untuk kesekian kalinya, kami terus berupaya untuk mendorong tren pertumbuhan yang terlihat dari hasil selama beberapa tahun terakhir. Ini menunjukkan bahwa strategi pertumbuhan jangka panjang kami yang berkelanjutan berhasil di semua wilayah,” ujar Daniel Sennheiser, co-CEO dari Sennheiser GmbH & Co KG dalam siaran resminya.
Sementara, Co-CEO Sennheiser Andreas Sennheiser mengatakan, hasil yang memuaskan ini menunjukkan kekuatan Sennheiser sebagai bisnis keluarga. Pihak mereka tidak selalu berfokus untuk meraih keuntungan jangka pendek, namun juga secara konsisten fokus untuk menyempurnakan pengalaman konsumen.
Pertumbuhan di APAC dan Amerika
Pada tahun fiskal 2015, Sennheiser memperoleh 84,5% dari pendapatannya di luar Jerman. Ketiga wilayah bisnis Sennheiser Group di Asia Pasifik dan Australia (APAC), EMEA, dan Amerika, menunjukkan pertumbuhan omset yang gemilang.
Bagi Andreas, hal ini merupakan hasil dari strategi yang seimbang. “Kami masuk ke daerah dan pasar baru, seperti Korea dan Amerika Latin, sambil tetap mempertahankan fokus kami akan pasar besar yang ada,” jelasnya.
Secara keseluruhan, Sennheiser Group melaporkan total omset sebesar € 147,2 juta untuk wilayah Asia dan Australia dengan pertumbuhan omset € 14,6 juta, meningkat 11% dibandingkan tahun fiskal 2014. Sementara itu, omzet yang diperoleh dari wilayah Amerika (Utara, Tengah dan Selatan) mencapai € 179,8 juta, yang mewakili peningkatan sebesar 17,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Wilayah Eropa, Timur Tengah dan Afrika meningkat 1,7% dengat total pendapatan sebesar € 355,2 juta.