PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar US$ 278,1 juta atau setara Rp 4,3 triliun (kurs Rp 15.574 per US$). Laba tersebut didapatkan dari total pendapatan perseroan tahun lalu sebesar US$ 3,65 miliar.
Arief S Handoko, Direktur Utama PGN menjelaskan dari sisi laba operasional yang berhasil dibukukan mencapai US$ 542,42 juta. Dia menyebut capaian tersebut sangat baik di tengah tantangan kondisi perekonomian yang terus bergejolak pada tahun lalu.
BACA JUGA: Perluas Pasar, PGN Bisnis Jual-Beli LNG ke Luar Negeri
“Kinerja keuangan yang diperoleh ini sebagai wujud upaya manajemen untuk mengelola bisnis hilir gas bumi yang optimal, handal serta aman namun tetap memberikan value bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lain yang terkait,” kata Arief melalui keterangannya, Kamis (14/3/2024).
Menurutnya, dalam pencapaian disisi operasional pada 2023, PGN mengalirkan volume niaga sebesar 923 billion british thermal unit per day (BBTUD) untuk kebutuhan industri, komersial, transportasi dan rumah tangga. Adapun untuk volume transmisi dalam bisnis pengangkutan sebesar 1.458 million standard cubic feet per day (MMSCFD).
BACA JUGA: Perluas Pasar, PGN Bakal Pasok Gas di Kawasan Industri Mongondow
Pada lifting minyak dan gas bumi, volume yang dihasilkan adalah 25.083 barel setara minyak per hari atau barrel oil equivalent per day (BOEPD). Untuk transportasi minyak terdapat kenaikan signifikan dari 38.471 BOEPD tahun 2022 menjadi 155.775 BOEPD di tahun 2023.
Pada LPG processing volume pada tahun 2023 terhitung sejumlah 106 ton per hari. Dalam pengelolaan pelanggan, jumlah pelanggan yang dimiliki PGN telah mencapai 830.935 pelanggan dengan rincian 825.856 rumah tangga, 3.103 industri dan komersial, serta 1.976 pelanggan kecil.
PGN dalam perannya sebagai pengelola hilir gas bumi di Pertamina, secara berkelanjutan akan menjalankan kegiatan operasional dan investasinya secara inovatif dan prudent agar dapat menciptakan pertumbuhan bisnis organik serta multiplier effect perekonomian nasional. Selain itu, PGN juga lebih fokus dalam pengembangan utilisasi gas bumi yang ramah lingkungan di masa transisi energi menuju energi terbarukan.
“Kami menjalankan peran yang cukup challenging dalam rangka era transisi energi dari fosil ke EBT. Dengan posisi kunci sebagai salah satu agregator gas bumi di Indonesia, harapan kami adalah dapat mengisi masa transisi ini melalui penyediaan gas bumi sebagai energi bersih kepada masyarakat,” tutur Arief.
Editor: Ranto Rajagukguk