Sepuluh Langkah Klinik Estetika dr. Affandi Ungguli Layanan Kecantikan Digital di Indonesia
Bicara tentang inovasi dalam mengembangkan layanan kecantikan, kurang lengkap tanpa menyebut Klinik Estetika dr. Affandi. Klinik kecantikan yang hadir di Kota Semarang pada tahun 1987 ini telah menelan asam garam perubahan zaman yang ikut memengaruhi dinamika bisnisnya.
Inovasi yang dilakukan dengan cepat menjadi salah satu rahasia kesuksesan Estetika dr. Affandi untuk menjadi salah satu klinik kecantikan legendaris yang masih berjaya hingga sekarang.
“Soal inovasi, kami harus berada sepuluh langkah lebih depan dari kompetitor. Kami selalu berupaya melihat peluang dan membaca pasar, bahkan sebelum tren itu terjadi. Sehingga, saat tren tiba-tiba naik daun, layanan kami sudah matang dan siap memberikan pengalaman terbaik untuk semua pasien,” kata dr. Hengky N. Affandi, CEO Estetika dr. Affandi.
Seperti yang dilakukan oleh klinik ini terhadap perkembangan industri kecantikan digital. Bisa dibilang, Estetika dr. Affandi telah memanfaatkan layanan digital sejak belasan tahun lalu. Klinik yang namanya besar karena efek word of mouth ini kewalahan mengatasi permintaan untuk membuka klinik di luar Kota Semarang.
Hengky mengatakan, dr. Moch Affandi yang merupakan pendiri klinik ini, memiliki prinsip bahwa ia hanya akan melakukan praktik di Semarang. Hal ini menyebabkan banyak pasien yang mengeluarkan usaha dan biaya yang tidak sedikit ketika ingin melakukan konsultasi.
Namun, Affandi berupaya memberikan solusi konsultasi tanpa tatap muka dan bisa dilakukan di mana saja. Ia menggunakan fasilitas komunikasi yang ada saat itu, yaitu e-mail. Pasien bisa mengirimkan foto kondisi kulit wajah dan menceritakan kondisi kulit melalui e-mail. Selanjutnya, Affandi akan melakukan diagnosis dan memberikan resep.
“Syarat layanan digital Estetika dr. Affandi saat itu adalah selama daerahnya di-cover oleh layanan logistik, maka konsultasi digital bisa dilakukan,” ujar dr. Hengky.
Keberhasilan layanan konsultasi jarak jauh ini berhasil menambah popularitas klinik ini. Sekaligus mendorong kesadaran bahwa sebenarnya konsultasi bisa dilakukan jarak jauh. Akhirnya, sepuluh tahun lalu, Estetika dr. Affandi mewujudkan layanan digitalnya dengan mengikuti perkembangan teknologi yang ada.
“Orientasi kami dalam mengembangkan layanan digital bukan hanya untuk berkembang secara bisnis, tapi juga menjaga relevansi dengan pasien loyal. Estetika Digital Solutions menjadi cara kami memudahkan akses pasien loyal terhadap layanan kecantikan di sini,” papar Hengky.
Cara Estetika dr. Affandi dalam mengembangkan layanan digitalnya pun unik. Layanan ini dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman. Mulai dari penggunaan e-mail, pesan singkat, hingga sekarang aplikasi ponsel pintar. Strategi ini membuat klinik ini lebih relevan dengan kondisi pasar.
“Solusinya boleh lebih maju, namun cara pengaplikasian solusi tersebut harus memiliki kedekatan agar tim tidak kaget dan pasien tidak merasa asing,” jelas Hengky.
Contohnya dapat dilihat dari bagaimana kini Estetika dr. Affandi mengembangkan aplikasi Estetika Digital Solutions menjadi one-stop-solutions untuk pasiennya. Di era yang serba digital, Estetika dr. Affandi menawarkan layanan konsultasi berupa photo consultation yang dibuka 24 jam dan video consultation.
Tidak berhenti di sana, aplikasi ini juga dilengkapi dengan Beauty-Commerce untuk melengkapi pengalaman konsultasi kecantikan digital penggunanya. Klinik ini juga mengembangkan contohnya live-chat consultation.
Keputusan untuk melakukan digitalisasi yang cepat ini ternyata menjadi berkah tersendiri bagi Estetika dr. Affandi di masa pandemi COVID-19. Di saat kompetitornya sibuk mengembangkan layanan digital, klinik ini justru telah mencatat kenaikan pengguna. Dari sisi growth sales, layanan digital klinik ini naik 20% dengan kenaikan target downloader hingga 90% dan traffic hingga 1.000%.
“Pandemi ini menjadi waktu kami untuk memperkuat layanan digital yang sudah dikembangkan sebelumnya. Kami juga berencana menggunakan komputasi awan yang lebih terintegrasi, sehingga nantinya layanan daring dan luring bisa berjalan berdampingan,” tutup Hengky.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz