Sepuluh tahun lalu, serial televisi seperti sinetron mendapat apreasiasi yang tinggi dari audiens. Bayangkan, tujuh dari sepuluh program teratas televisi diduduki oleh serial tersebut. Namun, tahun ke tahun, serial TV mengalami penurunan drastis. Apa yang terjadi?
“Tahun 2005 lalu, serial televisi bisa mencapai rating 14,3%. Anda tentu ingat beberapa sinteron Indonesia yang mendapat atensi besar pemirsanya, yaitu Rahasia Ilahi, Bawang Merah Bawang Putih, Pintu Hidayah, dan Liontin,” kata Mochammad Ardiansyah, Direktur Penelitian Media Nielsen Indonesia dalam konferensi pers Nielsen Television Audience Measurement, Rabu, (28/10/2015).
Ardi mengatakan, setiap tahunnya, serial televisi mengalami penurunan disebabkan oleh beberapa faktor. Pada tahun 2006 misalnya, serial televisi harus tenggelam oleh gempuran acara-acara olahraga, khususnya sepak bola. Maklum, pada tahun itu, Piala Dunia tengah dihelat di Jerman.
Tahun 2006, rating tertinggi serial televisi di level 8,9%. Tahun 2007 dan 2008 menurun ke 8,1%, tahun 2009 (7,2%), tahun 2011 (6,6%), tahun 2012 (5,2%), tahun 2013 (5,4%), tahun 2014 (5,3%), dan tahun 2015 (4,4%).
“Rata-rata rating serial televisi selama sepuluh tahun terkahir juga mengalami penurunan. Sejak tahun 2010, rata-rata rating serial televisi di bawah 2,5. Meski pada tahun 2012 jam tayang series mengalami kenaikan, akan tetapi rating-nya tidak,” papar Ardi. Dia juga menambahkan, “Rerara rating serial televisi sejak Januari-September 2015 berada di level 1,7%”
Selama sepuluh tahun terakhir pula, sambung Ardi, rating yang cukup signifikan selain sinetron adalah serial mandarin, serial Jepang, dan India. Nah, pada tahun 2015 ini, serial drama Turki juga memperoleh rating yang baik.
“Tahun 2014, serial India cukup naik. Ada beberapa stasiun televisi yang cukup banyak menyiarkan siaran tersebut. Kini, eranya bergeser ke drama Turki. Ketika, ada satu stasiun televisi menayangkan serial baru dan sukses, stasiun lainnya bakal mengikuti,” terangnya.
Kendati demikian, dari tahun ke tahun, serial televisi, baik sinteron, serial India, Jepang, dan Mandarin, mengalami penurunan rating yang cukup tajam. (Perhatikan gambar di bawah).
Pengukuran Nielsen Television Audience Measurement dilakukan di 2.200 penonton berusia 5 tahun ke atas di 11 kota Indonesia, meliputi Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, Makassar, dan Banjarmasin.
Editor: Hendra Soeprajitno