Serap Susu Peternak, Nestle Gelontorkan Rp 1,6 Triliun per Tahun

marketeers article
A woman manager and veterinary doctor talking on diary farm, agriculture industry.

PT Nestle Indonesia menyebutkan setiap tahun mampu menyerap sebanyak 750 ribu liter susu dari 27.000 peternak sapi perah yang tergabung di 40 koperasi dan kelompok peternak pada 16 kabupaten di Jawa Timur. Setiap tahun perusahaan ini mengeluarkan dana sebesar Rp 1,6 triliun untuk membeli susu sebagai bahan baku.

Presiden Direktur Nestlé Indonesia Ganesan Ampalavanar mengatakankan, selama 50 tahun beroperasi, perusahaan berpegang teguh pada komitmen untuk berinvestasi di Indonesia, dengan fokus untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Termasuk juga menggunakan sebanyak mungkin bahan baku setempat, termasuk susu segar, dan menghasilkan produk makanan dan minuman berkualitas dan bergizi yang aman dan lezat bagi konsumen, serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia.

“Setiap tahun, Nestle membayar sekitar Rp 1,6 triliun untuk pembelian susu segar kepada para peternak sapi perah di pedesaan, yang mendukung pembangunan ekonomi pedesaan dan penghidupan para peternak sapi perah. Kemitraan ini merupakan wujud nyata keyakinan bagi perusahaan, bahwa untuk mencapai sukses jangka panjang, masyarakat sekitar perusahaan juga harus sejahtera,” kata Ganesan melalui keterangannya, Selasa (7/12/2021).

Hingga sekarang, Nestle telah melakukan berbagai program dan pola kemitraan dengan peternak. Di antaranya,  rearing anakan sapi perah, pendampingan peternak, subsidi pakan, modernisasi dan standardisasi tempat penampungan susu (TPS), serta pembinaan good dairy farming practices (GDFP).

Diharapkan, melalui program tersebut mampu memberikan kontribusi berkelanjutan terhadap sektor peternakan sapi perah rakyat. Sehingga, dapat membantu mengatasi berbagai kendala persusuan di sektor hulu dan dapat mendorong kuantitas dan kualitas susu segar di dalam negeri.

Tak hanya itu, Ganesan menyebut, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) agar dapat mengembangkan komoditas susu dalam negeri. Tujuannya agar mendapatkan dukungan fasilitas dan kebijakan pemerintah yang berpihak kepada koperasi susu dan peternak sapi perah di sektor hulu. Sebagai contoh, Kemenperin telah memberikan bantuan cooling unit kepada koperasi susu sejak tahun 2007.

“Pada tahun 2021, kami telah membantu salah satu koperasi susu untuk membangun Milk Collection Point (MCP). Sedangkan pada tahun 2022 nanti, selain membangun MCP selanjutnya, Kemenperin juga akan membantu program digitalisasi tempat penampungan susu sebagai persiapan diterapkannya neraca komoditas,” pungkasnya.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS