Serentak, Apotek K-24 Ekspansikan 51 Jaringan di Jawa hingga Papua
Apotek K-24 kembali mengekspansikan jaringan apoteknya. Menariknya, ekspansi kali ini digelar dengan sangat massif. Perusahaan melakukan grand opening 51 gerainya secara serentak di seluruh Indonesia pada 28 Mei 2023.
51 gerai baru dibuka oleh apotek yang menganut system waralaba ini tersebar di banyak wilayah, mulai dari D.I Yogyakarta, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kep. Bangka Belitung, NTT, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, dan Papua.
Dengan langkah ini, Apotek K24 telah memiliki jaringan lebih dari 670 gerai yang tersebar di 30 provinsi dan 143 kota di Indonesia. Perusahaan pun mengklaim sebagai pemilik jaringan apotek swasta nasional terbesar di Indonesia.
BACA JUGA: Genap Berusia 20 Tahun, Apotek K-24 Luncurkan Program ABANG LIMBAT
“Hingga akhir 2023 ini, kami menargetkan 110 gerai baru. Ini merupakan upaya Apotek K-24 untuk berekspansi bisnis dan menyebarkan jaringan ke seluruh wilayah hingga ke pelosok negeri agar lebih dekat dengan masyarakat Indonesia,” ungkap Founder sekaligus Direktur Utama Apotek K-24 dr. Gideon Hartono dalam laporannya.
Jaringan Apotek K-24 tentunya tak hanya bermanfaat bagi pemilik bisnis namun juga bagi masyarakat di sekitarnya. Sebab, masyarakat dapat terbantu untuk mendapatkan akses yang lebih mudah dalam memenuhi kebutuhan kesehatan.
BACA JUGA: Minat Franchise Apotek K-24 Tahun 2021 Mencapai Rekor
“Apotek K-24 hadir untuk memberikan pelayanan kefarmasian kepada masyarakat, tidak hanya menyediakan kebutuhan obat-obatan dan produk kesehatan lainnya. Apoteker Apotek K-24 siap memberikan informasi dan konsultasi secara gratis,” ujar Endah Eka Yani, Manajer Operasional Apotek K-24.
Soal pelayanan, perusahaan menyediakan layanan konsultasi gratis dengan apoteker. Melalui layanan ini, masyarakat bisa mendapatkan informasi terkait penggunaan obat-obatan, cara penyimpanan, efek samping, dan lain sebagainya.
Selain itu, Apotek K-24 pun memiliki layanan konsultasi Dokter Siaga Online untuk masyarakat yang ingin membeli obat namun tidak memiliki resep. “Kesembuhan pasien sebesar 25% diharapkan karena kenyamanan dan pelayanan Apotek. Sedangkan 75% berasal dari obat yang digunakan pasien,” tutup Endah.