Apakah Anda pernah merasa mengantuk saat berada di dekat pasangan? Itu bukanlah sebuah kebetulan, melainkan pertanda bahwa kalian memiliki chemically bonded alias ikatan kimiawi, yang berkaitan dengan respons biologis tubuh terhadap perasaan aman dan nyaman.
Healthline menyebut rasa kantuk yang muncul ketika bersama pasangan mungkin saja menjadi refleksi dari perasaan nyaman. Ini terjadi karena tubuh serta pikiran merasa cukup aman untuk rileks sepenuhnya, sehingga sistem saraf parasimpatis aktif bekerja.
Hal tersebut juga didukung oleh sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Social and Personal Relationships. Penelitian ini mengungkapkan bahwa pasangan yang merasa aman satu sama lain cenderung memiliki kualitas tidur yang lebih baik.
BACA JUGA: Berkaca dari Tren “Gak Bisa Yura”, Ini Cara Berhenti Memaksa untuk Dicintai
Fakta lain yang mendukung hubungan antara rasa kantuk dan kenyamanan ialah dilepaskannya hormon oksitosin saat tubuh merasa tenang. Hormon ini tak cuma membuat Anda merasa dekat secara emosional, tetapi juga menenangkan sistem saraf, yang bisa memicu rasa kantuk.
Selain melepas hormon oksitosin, tubuh juga akan menurunkan level kortisol yang merupakan hormon stres ketika tubuh Anda merasa aman. Kedua hal ini menjadi kombinasi yang sempurna untuk menciptakan rasa kantuk.
BACA JUGA: Dengarkan Respons Tubuh saat PDKT, Ini 4 Tanda si Dia Tidak Baik untuk Anda
Lantas, apakah itu pertanda pasangan adalah orang yang tepat?
Mengantuk sejatinya bukan satu-satunya indikator bahwa pasangan Anda adalah orang yang tepat, namun itu bisa menjadi salah satu tanda positif. Jika Anda merasa cukup aman untuk tertidur di dekatnya, ini menunjukkan tingkat kepercayaan dan kenyamanan yang tinggi.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap hubungan unik dan memiliki dinamika yang berbeda. Rasa kantuk saat bersama pasangan mungkin menjadi tanda positif dalam satu hubungan, tetapi mungkin tidak relevan dalam hubungan lainnya.
Faktor-faktor lain, seperti komunikasi, kesetiaan, dan nilai-nilai bersama juga sangat penting dalam menentukan apakah seseorang adalah pasangan yang tepat.
Editor: Ranto Rajagukguk