YouTube meluncurkan Shorts secara global pada 12 Juli 2021. Menyentuh usia operasinya yang pertama, perusahaan merasa cukup optimistis dalam menghadapi persaingan yang ada. Dengan memiliki layanan induk yang sudah terlebih dahulu menjadi platform video, keberadaan Shorts sendiri mendapat dukungan yang kuat.
Olavina Harahap, Product Marketing Manager Google Indonesia mengatakan YouTube Shorts memiliki kelebihan yang unik dalam persaingannya dengan platform video pendek lain.
“Youtube itu intinya adalah video platform. Berpartisipasi di video pendek adalah natural movement saja. Kalau kita melihatnya, kembali lagi kita kekuatannya di mana. Kita adalah tempat lahirnya user generated content. Jadi kita punya kelebihan di mana kita punya content library yang lumayan ekstensif dan lumayan dalam, dan kekuatan itu yang menjadi keunggulan kita ketika orang ingin membuat video pendek. Peluangnya banyak karena library-nya mendalam. Perbedaan dan keuntungannya adalah Shorts ini terintegrasi dengan YouTube. Jadinya semua experience-nya dalam suatu platform,” kata Olavina ketika ditemui di kantor Marketeers, Senin (18/7/2022).
Shorts sendiri merupakan layanan perusahaan yang dapat dibilang masih baru dibandingkan layanan lain di bawah panji YouTube. Selain itu, persaingan video pendek sudah mulai terlebih dahulu sebelum YouTube memulai meluncurkan Shorts.
Platform video pendek berbasis potrait seperti TikTok dan Reels milik Instagram dapat dibilang menjadi pesaing Shorts dalam persaingan mengakuisisi pengguna. Integrasi layanan berbagi video dengan media sosial seperti yang dilakukan Instagram dan TikTok menjadi salah satu fitur unggulan.
Dengan banyaknya platform berbagi video pendek, tentu tidak mudah sebuah layanan mengikat loyalitas kreator konten. Olavina sepakat dengan hal tersebut. Katanya, perusahaan tidak mengikat kreator konten untuk memproduksi konten original untuk Shorts. Dia menilai, kreator konten paham bila setiap platform memiliki audiensnya masing-masing.
“Saya percayanya semua platform punya perannya masing-masing. Audiens juga ada kebutuhannya masing-masing. Pasti mereka sudah tau audiens mereka di YouTube sudah tahu. Audiens mereka di YouTube seperti apa, penginnya konten seperti apa, disuguhkannya kapan, dalam format apa, biasanya kreator sudah paham,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk