Setelah menyasar kawasan BSD dan Simatupang, Tokyu Land Corporation melalui anak usahanya Tokyu Land Indonesia menjajal peruntungannya di kawasan Mega Kuningan. Nantinya, pada BRANZ Mega Kuningan ini, Tokyu Land akan membangun fasilitas yang terdiri dari kondominium, rental apartemen, lapangan, dan fasilitas komersial lainnya.
“Kami telah hadir di Indonesia sejak tahun 1975. Dimulai dari membangun 4.500 kavling rumah, sekarang kami fokus pada bangunan vertikal,” kata Masaoki Kanemateu, Operating Officer/Director Overseas Business Division Tokyu Land Corporation.
Seperti proyek sebelumnya, Tokyu Land akan membawa rasa Jepang dalam proyek di Mega Kuningan ini. Di sini, mereka akan mengandalkan perusahaan Jepang mulai dari pembebasan lahan, desain, pembangunan, hingga servis dari apartemen.
Tokyu Land akan menyasar konsumen kelas atas sebagai target pasarnya. “Potensi dari kawasan Mega Kuningan ini sangat luar biasa,” kata Masaoki.
Nantinya BRANZ Mega Kuningan akan memiliki lahan seluas 11.000 m2. Sedangkan luas lantai keseluruhan mencapai 120.000 m2 dengan jumlah kondominium mencapai 482 unit. Pembangunan proyek ini akan dimulai pada tahun 2019 dan ditargetkan selesai serta serah kunci pada tahun 2023. Proyek ini juga akan memakai peralatan teknologi Jepang.
Sayang, Tokyu Land belum menetapkan berapa harga dari apartemen ini. Yang jelas, berbagai tipe ruangan akan hadir, mulai dari studio, dua kamar, dan tiga kamar.
Tadayuki Miyashita, Minister Embassy of Japan to Indonesia mengatakan, kehadiran BRANZ Mega Kuningan ini juga menjadi simbol dari ulang tahun hubungan diplomasi Jepang dan Indonesia yang ke-60 tahun. Dia pun berharap kerja sama bilateral itu bisa terus berlangsung dan memberikan keuntungan ke masing-masing pihak. “Nantinya, jalan dari proyek ini akan diperlebar. Dilengkapi lapangan dengan fasilitas komersial. Kami akan membawa gaya hidup Jepang ke Jakarta,” katanya.