Setelah Tiga Kali Didekati, Astra Akhirnya Investasi di Go-Jek
Cerita “cinta” Astra International dengan Go-Jek telah dimulai beberapa tahun lalu. Namun baru hari ini, Senin 12/2/2018 Astra Internasional menyatakan investasinya ke startup unicorn transportasi online ini. Bahkan, investasi yang digelontorkan oleh Astra kepada Go-Jek jadi yang terbesar di Go-Jek. Begitu juga bagi Astra. Investasi sebesar US$ 150 juta atau sekitar Rp 2 triliun ini menjadi investasi terbesar mereka di ranah digital.
“Seperti orang pacaran, hubungan kami dengan Go-Jek seringkali gagal terjalin. Setelah tiga kali, baru hari ini terjalin. Saya lihat semangat Nadiem Makarim bersama teman-temannya sangat kuat. Selain itu, saya beberapa waktu lalu melihat Majalah Fortune bulan September, ada daftar 50 perusahaan yang pengubah dunia. Dan, Go-Jek masuk sebagai satu-satunya perusahaan asal Asia Tenggara,” ujar Prijono Sugiarto, Presiden Direktur PT Astra International Tbk di Fairmont Hotel Jakarta.
Prijono melanjutkan, ketertarikan Astra kepada Go-Jek juga berlandaskan pada tren dunia digital dan ekonomi negeri ini. Di tengah meningkatnya prediksi International Monetary Fund (IMF) bahwa pertumbuhan ekonomi di negara berkembang sekitar 4,9%, banyak pihak yang berharap tahun ini ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,4%. Salah satu pendukungnya adalah ekonomi digital.
“Menteri Rudiantara adalah saksi dari ungkapan Presiden Joko Widodo pada kunjungannya di Silicon Valley, yang menginginkan Indonesia menjadi pemilik ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Misi ini sangat mungkin dicapai melihat posisi Indonesia yang semakin dilihat dunia,” lanjutnya.
Prijono pun memaparkan bahwa antara Astra dengan Go-Jek ada benang merah kesamaan yang menyatukan mereka. Seperti di Go-Jek yang memiliki 600 ribu rider dan 200 ribu driver, sementara di Astra bisnis utamanya adalah otomotif yang rata-rata menjual 500 ribu mobil dan 4,5 juta motor tiap tahunnya. Jadi banyak sektor yang bisa dikolaborasikan.
“Astra bisa dikatakan sebagai perusahaan ikonik di Indonesia. Gerakannya sudah banyak mengubah lanskap industri dan memberikan value added yang luar biasa. Sebuah kehormatan bagi saya ketika Astra mau berinvestasi di Go-Jek,” ujar CEO & Founder Go-Jek Nadiem Makarim.
Setelah ini, akan ada beberapa inovasi terbaru dari Go-Jek. Secara garis besar, inovasi Go-Jek akan melihat permasalahan yang jamak dialami masyarakat Indonesia. “Inovasi kami ke depan akan lekat dengan permasalahan wong cilik. Kami akan menciptakan platform untuk mereka berkarya. Konsep besarnya, kami akan hubungkan komunitas kelas ekonomi menengah bawah dengan yang menengah atas,” tutup Nadiem.
Editor: Eko Adiwaluyo