Shell Indonesia telah meluncurkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Shell Recharge pertama yang berlokasi di Pacific Place Jakarta, Kamis (19/1/2023). Adapun hadirnya Shell Recharge ini menambah SPKLU milik Shell yang sebelumnya sudah ada di tiga lokasi.
SPKLU Shell terletak di SPBU Pluit Selatan, SPBU Antarasi, dan SPBU Jagorawi KM21. Dengan begitu, Shell Recharge EV Self-Service Valet ini menjadi layanan pertama yang dihadirkan di luar lokasi SPBU.
Namun, yang menarik di sini adalah perbedaan tarif charging yang ditawarkan. Pada SPBU Shell, tarif charging mobil listrik per 30 menit dikenakan Rp 85.000 dengan bundling membeli Shell Deli2go.
BACA JUGA: Layani Pengisian Daya Mobil Listrik, PLN Sediakan 570 SPKLU Akhir 2022
Sementara itu, di EV Self-Service Valet dipasangkan tarif Rp 35.000 per jam di luar biaya parkir.
“Ada perbedaan antara SPKLU Shell di SPBU dan di public facility. Salah satu perbedaannya adalah tarif yang dibebankan kepada pelanggan. Jadi kami melihat waktu yang digunakan pelanggan di SPBU dan public facility itu berbeda,” ujar Dian Kusumadewi, VP Marketing Shell Mobility di Jakarta, Kamis (19/1/2023).
Dian mengatakan pihaknya telah melakukan riset terlebih dahulu sebelum meluncurkan charging station. Dengan demikian, dapat memperkirakan biaya tarif yang akan ditetapkan.
BACA JUGA: Cari SPKLU Makin Mudah lewat PLN Mobile
SPKLU Shell di Pacific Place Jakarta tersedia tiga mesin yang dapat dipergunakan untuk enam unit mobil listrik. Dari sisi spesifikasi mesin pun berbeda.
Shell menyediakan Type 2 AC fast charging dengan spesifikasi 11 kWh per nozzle di P2 Lot J13-J16 Pacific Place Jakarta, dengan jam operasional mulai dari 10.00-22.00 WIB setiap hari. Sementara itu, untuk SPBU Shell menyediakan fast charging dengan spesifikasi 50 kWh, dengan jam operasional mengikuti jam operasional SPBU.
“Kami pertimbangkan dari customer behaviour, jadi kami liga pelanggan yang datang ke mal itu bukan mencari kecepatan dalam pengecasan. Akan tetapi, sebagai top up sekaligus berkegiatan. Jelas berbeda dengan SPBU yang butuh cepat,” ucapnya.
Menjadi yang pertama dengan memilih lokasi public facility, pihak Shell sendiri tidak mengungkapkan berapa jumlah SPKLU yang akan dibuka sepanjang tahun 2023. Bisa saja mereka membuka SPKLU di tempat-tempat selain mal, seperti perkantoran atau perumahan yang ramai penduduk.
“Untuk target sendiri kami akan tetap melihat dan mencermati perkembangan pasar dan juga kebijakan pemerintah yang ada. Jadi kami masih belum bisa menyebutkan angka, posisi kami masih mencermati pasar,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk